Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todung: 'Deponeering' Jalan Terbaik

Kompas.com - 08/06/2010, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan anggota Tim Verifikasi Fakta Kasus Bibit-Chandra atau Tim Delapan, Todung Mulya Lubis, menilai, tidak ada langkah lain bagi kejaksaan selain segera melakukan deponeering untuk menghentikan proses hukum terhadap keduanya.

Advokat kenamaan ini menilai, deponeering (pengesampingan perkara demi kepentingan umum) merupakan langkah terbaik yang bisa diambil untuk saat ini.

"Saya tidak melihat ada upaya lain. Pilihannya hanya dua, deponeering atau limpahkan ke pengadilan. Saya melihat deponeering sebagai jalan yang terbaik," kata Todung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2010).

Sebagai mantan anggota Tim Delapan sekaligus praktisi hukum, Todung menilai ada dilema dalam menyikapi putusan hakim yang memenangkan gugatan praperadilan Anggodo. Ia mengatakan, sebagai sebuah putusan hukum, putusan tersebut haruslah dihormati.

Namun di sisi lain, jika perkara Bibit-Chandra benar-benar dilimpahkan ke pengadilan, maka hal itu akan memberikan dampak yang luas dalam langkah pemberantasan korupsi di Indonesia. "Implikasinya akan sangat serius, menimbulkan ketakutan bagi yang mau mendaftar jadi pimpinan KPK. Bagi KPK sendiri, hal itu bisa jadi membuat ketakutan untuk membuat keputusan atau takut saat menangkap koruptor," kata dia.

Lebih lanjut, Todung mengaku sempat mendengar informasi mengenai adanya pembahasan dari Presiden, polisi, dan kejaksaan mengenai perkara tersebut. Namun, ia hingga kini belum menerima informasi mengenai hasil pertemuan itu. "Saya belum dapat informasinya lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com