Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Rahman, Dokter yang Tidak Takut

Kompas.com - 07/06/2010, 10:27 WIB

KOMPAS.com — Detik-detik menegangkan tiba-tiba datang ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Senin dini hari pekan lalu. Namun, hal itu tidak membuat kalut Arief Rahman, seorang dokter dari Medical Emergency Rescue Committee.

”Saya tidak berpikir sama sekali kalau akan ditembak oleh tentara Israel karena kesadaran profesi dan fungsi saya sebagai tenaga medis,” ujar Arief Rahman menuturkan pengalamannya menghadapi saat-saat sangat menegangkan di atas kapal.

Ia mengungkapkan, pengalamannya menjalankan misi di berbagai daerah konflik membuatnya tahu cara bertindak dan membuat hati tetap tenang ketika menghadapi situasi gawat. ”Bermodalkan perasaan sebagai dokter, tidak ada perasaan takut atau perasaan lainnya. Misi utama sebagai dokter, bagaimana menolong korban jatuh, tewas, atau luka-luka,” katanya.

Arief mengaku bahwa tentara Israel pernah berbuat agak kasar. ”Ketika itu saya melihat korban dari kejauhan, lalu saya mencoba mendekat untuk memberi pertolongan, tapi tiba-tiba tentara Israel menarik kaus saya dari belakang,” ujarnya.

Arief Rahman adalah salah seorang dari empat anggota MER-C yang ikut dalam armada kebebasan Gaza. Sejak tiga bulan lalu, MER-C memutuskan ikut dalam rombongan armada kebebasan Gaza karena menganggap saat ini adalah satu-satunya jalan melanjutkan program MER-C untuk pembangunan rumah sakit di Jalur Gaza.

MER-C pernah berusaha masuk ke Jalur Gaza melalui Mesir pada bulan April tahun lalu, tetapi gagal.

Menurut Arief, seandainya perjalanan armada kebebasan Gaza sukses, maka MER-C hendak menyewa kapal kargo untuk mengangkut bahan bangunan ke Jalur Gaza untuk pembangunan rumah sakit itu.

”Gambaran terjadi kekerasan dan dipaksa kembali ke Turki atau digiring ke Israel telah kami perhitungkan semua. MER-C bertekad menempuh jalan apa pun untuk bisa menembus Jalur Gaza,” ujarnya lagi.

Seperti diberitakan media internasional dan nasional selama ini, kapal-kapal perang Israel mulai membayangi armada kapal kebebasan Gaza sejak Minggu sekitar pukul 22.00.

”Tidak berapa lama setelah armada kapal bertolak dari perairan Siprus menuju selatan ke arah Jalur Gaza, saya melihat lampu kapal-kapal di sekitar kapal Mavi Marmara dengan lebih dari enam lampu, melampaui jumlah armada kebebasan yang enam kapal. Saat ini sudah mulai dirasakan bahwa pasti ada kapal Israel yang membayang-bayangi,” ungkap Arief.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com