Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Biaya Kuliah, Mengadu ke DPRD

Kompas.com - 07/05/2010, 16:48 WIB

Malang, Kompas - Seorang siswi lulusan SMA di Kota Malang bersama orangtuanya, Kamis (6/5), mengadu ke DPRD Kota Malang karena kesulitan dana untuk melanjutkan kuliah. Mereka mengaku kesulitan membayar uang pendaftaran ulang di Universitas Brawijaya Malang.

"Saya hanya tukang servis TV, tidak bisa membayar uang daftar ulang Rp 7 juta yang diminta kampus. Kalau bisa, saya berharap anak saya mendapat beasiswa selama kuliah," ujar Solikhin (47), ayah Trias Desy Aristanty.

Solikhin dan Trias ditemui Wakil Ketua Komisi B (Bidang Ekonomi dan Keuangan) DPRD Kota Malang Sri Untari.

Trias tergolong pelajar cerdas. Dalam ujian nasional (UN), ia memperoleh nilai 52,90 dengan rata-rata nilai 8,82. Bahkan, ia mendapat nilai 10,00 untuk Matematika.

Dengan nilai tersebut, ia diterima masuk Universitas Brawijaya (UB) dengan jalur PMDK di Jurusan Bahasa Inggris. Karena diterima di UB, Trias diminta membayar uang pendaftaran ulang sebesar Rp 7 juta. "Sebagai tukang servis TV, saya tidak mampu kalau diminta membayar Rp 7 juta," kata Solikhin.

Sebenarnya Trias dan Solikhin sudah mencoba mencari keringanan dengan menemui Pembantu Rektor II UB. Mereka mencoba mengajukan penundaan pembayaran dan baru bisa membayar Rp 1 juta.

"Pihak kampus menawari kami boleh membayar Rp 2 juta dan mencicil sisanya selama tiga bulan. Namun, kami rasanya tetap berat dengan kebijakan mencicil selama tiga bulan itu, apalagi kalau nanti ada tarikan biaya kuliah lagi," tutur Solikhin.

Beasiswa

Trias berharap mendapatkan beasiswa kuliah dengan nilainya itu. "Saya hanya ingin melanjutkan kuliah agar masa depan saya semakin baik dan bisa membantu keluarga serta adik saya," ucapnya.

Trias adalah anak pertama-dari dua bersaudara putri-Solikhin (47) dan Sri Rahayu (37). Adik Trias masih duduk di bangku kelas IV SD.

Sri Untari menanggapi pengaduan Trias dan ayahnya dengan menghubungkan mereka kepada pihak UB. "Kami sudah mengarahkan agar mereka diberi beasiswa. Memang ada jatahnya untuk orang kurang mampu dengan prestasi bagus," kata Untari.

Untari berharap tidak ada lagi siswa berprestasi di Kota Malang tidak mampu sekolah atau kuliah gara-gara kesulitan dana. (DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com