Setiba di LMU Klinikum Munchen, Jerman, Maret lalu, dalam waktu sebulan, Ny Hasri Ainun Habibie (72), istri mantan Presiden BJ Habibie, sudah menjalani delapan kali operasi. Tindakan medis itu
Sampai saat ini, Ny Ainun masih berada di unit perawatan intensif salah satu rumah sakit tercanggih di Jerman itu. Ny
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ginandjar Kartasasmita, menyampaikan kabar itu seusai menengok Ny Ainun Habibie di Jerman. ”Saya membawa amanat dari Presiden Yudhoyono berupa surat untuk Pak Habibie dan Ibu, menyampaikan rasa keprihatinan atas kondisi itu,” ujarnya.
Menurut Ginandjar, Ny Ainun memang telah lama menderita penyakit paru-paru yang tergolong langka. ”Sebenarnya sudah lama tidak mengganggu, tetapi pada Maret lalu beliau merasa sakit. Setelah diperiksa dokter di sini, disarankan segera ke Jerman,” katanya.
Setiba di Jerman, kondisi Ny Ainun ternyata dinilai lebih serius dari perkiraan semula. Setelah dua pekan dilakukan pemeriksaan intensif, Ny Ainun dioperasi pertama kali pada 7 April lalu. Operasi pertama ini berlangsung selama tujuh jam.
Dalam waktu 25 hari berikutnya, Ny Ainun kembali menjalani tujuh kali operasi. ”Karena teknologi di Jerman tinggi sekali, operasi memang sukses, tidak ada efek samping. Namun, masalahnya belum terselesaikan. Beliau belum keluar dari krisis,” ujar Ginandjar.
Saat dijenguk, Habibie memohonkan doa untuk kesembuhan istri tercinta yang telah dinikahinya selama 48 tahun itu. Walaupun biaya pengobatan di Jerman amat mahal, menurut Habibie, tak lantas menunjukkan keluarganya begitu kaya.
Habibie, yang berkarier dalam bidang konstruksi pesawat terbang di Jerman pada 1960-1978, telah mengikuti asuransi kesehatan di negeri itu sejak 1962. ”Karena 100 persen biaya pengobatan ditanggung asuransi,” ujar Ginandjar.
Bukan hanya kondisi Ny
selalu menunggui sang istri di rumah sakit. ”Kita perlu berdoa untuk mereka,” ujar Ginandjar.