Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Berduka, Polandia Bangkit

Kompas.com - 24/04/2010, 03:29 WIB

Karena itu, Polandia yang berduka adalah Polandia yang bangkit. Katedral Krakow adalah saksi sejarah atas kelahiran kembali watak geopolitik sekarang ini!

Kita sering dengar akronim baru BRIC: Brasil, Rusia, India, dan China. Mereka sekarang makin bersekutu, menjadi imbangan geopolitik karena dominasi Eropa/Amerika redup dalam ekonomi, militer, budaya, dan ideologi. BRIC adalah kekuatan nyata yang sedang tumbuh. Ia alternatif masa depan.

Bagi Rusia, BRIC penting demi posisinya yang mantap di Eropa Timur. Beberapa waktu lalu NATO berniat memasang sistem pertahanan balistik di negeri ini. Kenyataan itu memburukkan hubungan Rusia-Polandia. Di tengah perubahan cepat agenda militer seperti itu, yang dilakukan Vladimir Putin memang menakjubkan. Dia buka kasus Katyn, langsung pada jantung ”emosi” politik yang mencair. Maka, ketika Presiden Kaczynski bersama rombongan tewas dalam perjalanan meresmikan tugu peringatan pembantaian Katyn, kematian mereka melipatgandakan ”emosi” politik rekonsiliasi itu, seperti ditampilkan oleh kerja sama erat menyelidiki teknis kecelakaan atau hari duka yang mereka maklumkan bersama.

Ganjalan psiko-politik Rusia terletak dalam sejarah panjang: Rusia tak sepenuhnya dianggap sebagai ”Eropa”. Dengan rangkaian pengakuan, kecelakaan, kehadiran Medvedez, dan ambisi geopolitik yang ada, kita saksikan gejala yang paling mengagumkan dari dunia kita sekarang ini: moral universal diterima dan dijalani dalam politik.

Diiringi requiem Mozart yang memukau, jenazah Presiden Polandia dimakamkan di sebuah kastel. Polandia, Rusia, bahkan Eropa bersatu dalam momen spiritual. Pertanyaan bagi kita yang jauh dari Polandia, dalam karut-marut politik kita, di manakah modal hadir? Untuk pembantaian ratusan ribu manusia pada 1960-an, mengapa rekonsiliasi tetap tertutup rapat?

Emmanuel Subangun Sosiolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com