Oleh: J Osdar
KOMPAS.com — Tanggal 7-10 April 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan kunjungan kerja ke Hanoi, Vietnam. Perjalanan ini dilanjutkan Wakil Presiden Boediono ke Washington dan New York, Amerika Serikat, pada 10-16 Februari 2010.
Beberapa anggota rombongan ada yang mengikuti seluruh perjalanan Presiden dan Wapres itu, antara lain Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa, Staf Khusus Presiden Dino Patti Djalal, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Lutfi Rauf, serta beberapa wartawan. Perjalanan ini cukup melelahkan.
Perjalanan maraton oleh dua orang pimpinan negara Indonesia semacam ini pernah dilakukan sendiri oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tanggal 6-9 November 1999, beberapa hari setelah dilantik menjadi presiden, Gus Dur mengadakan perjalanan ke delapan negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.
Di setiap perhentian, yakni di satu negara, Gus Dur mengadakan jumpa pers dua kali. Jadi, selama tiga hari perjalanan itu berlangsung 16 kali jumpa pers.
Setelah istirahat semalam di Jakarta, Gus Dur berangkat ke Washington tanggal 10 November 1999 dengan pesawat komersial. Menurut Menteri Luar Negeri Alwi Shihab waktu itu, perjalanan dengan pesawat terbang komersial ke AS menghemat biaya sekitar Rp 1 miliar.
Dari seluruh rombongan Gus Dur saat itu, tidak seorang pun punya visa AS. Mungkin baru pertama kali dalam sejarah Indonesia, rombongan resmi datang ke AS tanpa visa. Ketika bertemu Presiden Bill Clinton saat itu, Gus Dur datang terlambat hampir satu jam sampai di Gedung Putih, Washington. Beberapa wartawan istana kepresidenan AS, Gedung Putih, waktu itu marah-marah dan bertanya, ”Siapa sih presiden ini, sampai membuat Presiden AS menunggu?”
Setelah para wartawan itu bertemu Gus Dur, dalam jumpa pers bersama Clinton, suasana berubah menjadi tawa riang. Gus Dur banyak bercanda dalam jumpa pers di Oval Room, Gedung Putih. Perjalanan bersama Gus Dur jadi tidak melelahkan karena banyak tawa riang.
Perjalanan Boediono ke Washington dan New York juga menggunakan pesawat komersial. Perjalanan ini tentu menghemat biaya. Wapres Boediono beberapa kali mengadakan jumpa pers dan menghibur para wartawan yang capai. Namun, tiga wartawan televisi, radio, dan majalah harus diperiksa intensif di Bandar Udara Dulles, Washington.
Perjalanan ke Vietnam juga memberi hiburan kepada wartawan ketika Presiden Yudhoyono bercanda tentang pedasnya cabai merah Vietnam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.