Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HKTI Jatim Ancam Demo Besar-besaran

Kompas.com - 16/04/2010, 21:03 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Jawa Timur mengancam akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menyikapi jatuhnya harga gabah. Mereka menuntut pemerintah melakukan kebijakan khusus untuk menyelamatkan nasib petani yang kini harus menghadapi rendahnya harga gabah.

"Jika tak ada langkah dari pemerintah untuk menyelamatkan nasib petani, maka kami akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran. Gabah dan beras akan kami angkut dengan puluhan truk dan kemudian kami letakkan di Kantor Perum Bulog Jatim," kata Ketua HKTI Jatim, Herri Suginaryo, Jumat (16/4/2010) di Surabaya.

Menurut Herri, tindakan itu sebagai bentuk keprihatinan petani yang selama ini selalu menjadi korban. Pertama mereka harus mengenyam harga gabah kering giling yang rendah mencapai Rp 2.200 per kilogram dan kedua mereka harus menghadapi kenaikan harga pupuk yang drastis. Di tengah terpuruknya harga gabah, pemerintah diharapkan melakukan intervensi langsung.

Masalahnya, Bulog selaku penyerap beras terbesar hanya bersedia menyerap beras petani sesuai dengan ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 tentang kebijakan perberasan nasional. "Kami berharap pemerintah membuat kebijakan khusus karena harga gabah di tingkat petani makin jatuh. Bulog yang seharusnya berfungsi memberdayakan ekonomi rakyat justru lebih berorientasi pada kepentingan bisnis," kata Herri.

Sesuai Inpres

Secara terpisah, Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jatim, Agusdin Fariedh menyatakan, dalam menyerap beras Bulog tetap berpegangan pada Inpres Nomor 7 Tahun 2009 agar kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin) tidak buruk.

Ia berharap petani meningkatkan kualitas produksi gabah mereka agar beras yang dihasilkan bernilai tinggi. Untuk mengatasi rendahnya penyerapan beras, Perum Bulog Divre Jatim mengerahkan 20 satuan petugas di seluruh Jatim, membuka gudang selama 24 jam, dan membayar beras yang masuk secara langsung.

Beberapa daerah yang mulai menyetor pasokan beras, antara lain Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Madiun, dan Jember. Serapan beras Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur pada pertengahan April 2010 baru mencapai 179.800 ton atau hanya sekitar 44 persen dari penyerapan tahun 2009 pada periode yang sama. Buruknya kualitas beras yang dihasilkan petani menjadi permasalahan utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com