Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Batal Akuisisi Optima

Kompas.com - 12/04/2010, 14:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Capital yang semula berniat melakukan akuisisi Grup Optima, akhirnya membatalkan niatnya tersebut, lantaran pihak Optima tidak kooperatif dan tidak bersedia memberikan data-data yang akurat terkait dana nasabahnya yang diduga digelapkan.

Sebelumnya Garuda Capital berniat mengambil alih kelompok-kelompok usaha grup Optima yakni PT Optima Kharya Asset Managemet, PT Optima Kharya Securities, dan satu perusahaan asuransi.

"Setelah bekerja beberapa bulan, kami akhirnya memutuskan mundur untuk mengambil alih kelompok Optima. Kami menilai, akuisisi Optima cukup rumit karena melibatkan banyak nasabah baik itu institusi maupun ritel," kata Komisaris Utama Garuda Capital Subur Budhi Santosa di Jakarta, Senin (12/4/2010).

Subur mengatakan pemegang saham pengendali Grup Optima yakni Harjono Kesuma kurang kooperatif dalam memberikan keterangan terkait data-data yang dibutuhkan untuk proses akuisisi.

Ia menambahkan jumlah kewajiban kepada para nasabah tidak pernah diketahui secara pasti, sehingga menyulitkan Garuda Capital untuk merestrukturisasi bila akuisisi berjalan mulus.

Sementara itu Harjono Kesuma yang bertanggung jawab penuh terhadap dana nasabah yang dikelolanya dan sebagai pemilik Grup Optima dikabarkan telah kabur ke luar negeri. Padahal sebelumnya pihak Mabes Polri telah melayangkan surat pencekalan Harjono kepada pihak Imigrasi.

Sebelumnya pihak bareskim Mabes Polri telah menetapkan Harjono sebagai tersangka atas kasus penggelapan dana PT AJB Bumiputera senilai Rp300 miliar. Selain itu juga dana nasabah yang nyangkut di Grup Optima diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih.

Selain Bumiputera, nasabah-nasabah lain yang dananya nyangkut di Optima antara lain PT Kereta Api, yayasan kesejahteraan BRI, RRI, anak usaha PT Krakatau Steel serta PT Jakarta Properti (Jakpro).

Tak urung kabar kaburnya Harjono membuat pihak Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) gusar. "Kami mendengar kaburnya Harjono dan kami prihatin dengan kejadian ini,"kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany.

Menurutnya Bapepam hanya bisa melaporkan kasus kejahatan di pasar modal kepada polisi dan polisi minta pihak imigrasi untuk mencekalnya.  Tinggal sekarang nasabah Optima yang dirugikan dan menunggu dananya kembali dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com