Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tergesa Bangun PLTN

Kompas.com - 08/04/2010, 15:59 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir merupakan prasarana penyedia listrik yang efektif dan mampu menjawab kebutuhan energi yang semakin besar. Namun, pembangunan pembangkit listrik bertenaga nuklir di Indonesia tidak perlu tergesa-gesa karena ada persyaratan keamanan yang harus dipenuhi secara serius.

Hal itu disampaikan fisikawan dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Liek Wilardjo, dalam "Diskusi Pemikiran Kritis Profesor Doktor Liek Wilardjo" di Semarang, Rabu (7/4). Diskusi tersebut sekaligus membahas buku "Menerawang di Kala Senggang: Kumpulan Tulisan Liek Wilardjo".

Menurut Liek Wilardjo, pembangkit listrik tenaga nuklir lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Namun, proses lainnya, seperti pengolahan uranium sebagai bahan utama, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

Indonesia pun juga mempunyai cadangan uranium yang dapat digunakan selama 16 tahun. Namun, pengolahan atau pengayaan uranium masih bergantung pada negara lain.

"Pengayaan uranium tidaklah mudah karena pasti akan dihalang- halangi negara lain, seperti yang terjadi di Iran," kata Liek.

Pembahasan ini juga menyinggung rencana pembangunan PLTN di Semenanjung Muria, Desa Balong, Kabupaten Jepara. "Masyarakat harus mendapat sosialisasi soal PLTN. Sosialisasi ini juga harus jujur," kata Liek.

Pembantu Rektor IV sekaligus pengajar fisika Universitas Diponegoro Semarang Muhammad Nur mengatakan, sekali membangun PLTN, semua pihak tidak boleh lengah. Kelengahan dalam mengelola PLTN berdampak fatal karena radiasi nuklir dapat bertahan hingga puluhan tahun.

Anggota Komisi D DPRD Jateng Sri Praptono mengatakan, masih ada pro-kontra mengenai rencana pembangunan PLTN di Semenanjung Muria. Oleh karena itu, harus segera ada mediasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat setempat. Panas bumi

Selama rencana pembangunan PLTN dikaji lebih mendalam, DPRD Jateng sedang menyusun peraturan daerah tentang pengelolaan sumber panas bumi.

"Kebutuhan energi sudah mendesak. Sambil menunggu kepastian PLTN, Jateng akan fokus membuat pembangkit listrik tenaga panas bumi," kata Sri.

Di Jateng, ada 13 kabupaten yang memiliki sumber panas bumi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik. Peraturan daerah yang sedang disusun ini akan mengatur studi pendahuluan hingga pemanfaatannya.

Sumber panas bumi menjadi sumber energi pilihan karena lebih ramah lingkungan. Peraturan daerah ini ditargetkan dapat disahkan pada akhir April 2010. (DEN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com