JOMBANG, KOMPAS.com — Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, akan memperingati 100 hari wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kamis (8/4/2010) malam.
"Tapi, peringatan 100 hari wafatnya Gus Dur akan digelar empat kali," kata pengasuh Pesantren Tebuireng, Ir KH Shalahudin Wahid (Gus Sholah), di Surabaya, Selasa (6/4/2010).
Menurut adik kandung Gus Dur itu, peringatan 100 hari wafatnya Gus Dur yang pertama digelar di Masjid Kemayoran, Surabaya, Rabu (7/4/2010) malam.
"Insya Allah, saya akan hadir, lalu Kamis (8/4) paginya saya ke Gedung PWNU Jatim untuk acara yang sama. Malam harinya, jadi tuan rumah tahlil di Pesantren Tebuireng," katanya.
Di Ciganjur, kata mantan Ketua PBNU itu, akan diadakan keluarga pada Sabtu (10/4/2010) malam. "Di Pesantren Tebuireng akan diperingati dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil," katanya.
Setelah pembacaan Surat Yasin dan tahlil, katanya, acara dilanjutkan dengan beberapa sambutan, di antaranya dari mantan Menteri Agama KH Tholhah Hasan.
"Saya kira, peringatan 100 hari wafatnya Gus Dur juga digelar di tempat lain, seperti peringatan 40 hari dan tujuh hari wafatnya pada beberapa waktu lalu, bahkan di luar negeri juga ada," katanya.
Gus Dur, kelahiran Jombang, Jatim, 7 September 1940, meninggal dunia di Jakarta pada 30 Desember 2009. Jenazahnya dimakamkan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 31 Desember.