Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana "Larinya" Uang Rp 24,6 Miliar? Gayus Diperiksa

Kompas.com - 25/03/2010, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Bareskrim Polri akan memeriksa pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus Halomoan Tambunan terkait perkara dugaan adanya praktik mafia kasus saat penanganan perkaranya di Mabes Polri.

"(Gayus diperiksa) kesempatan pertama," ucap Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Dikdik Mulyana di Mabes Polri, Kamis (25/3/2010), ketika ditanya kapan Gayus akan diperiksa.

Dikdik menjelaskan, penyidik akan meminta keterangan dari Gayus mengenai uang Rp 24,6 miliar yang ada di rekening dia setelah pemblokiran dibuka oleh penyidik. Menurut dia, keterangan itu diperlukan karena uang Rp 24,6 miliar itu dituduh mengalir ke para penyidik. "Pengen tahu setelah (rekening) dibuka blokir, diapaian tuh duit. Sekarang (uang itu) tuduhannya ke penyidik. Kan di situ hasil PPATK sudah jelas," ujarnya.

Seperti diberitakan, kasus itu mencuat setelah mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji mengungkapkan adanya dua jenderal yang diduga terlibat praktik makelar kasus saat menangani perkara Gayus. Susno menduga dua jenderal dan beberapa pejabat Mabes Polri lain menerima sebagian uang dari Rp 24,6 miliar yang ada di rekening Gayus.

Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri telah mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran saat penanganan perkara pegawai golongan III. Kedua pimpinan itu lalu memerintahkan tim khusus untuk menyelidiki kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com