Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Tantular Diperiksa KPK Lagi, Kecewa Berat pada Susno

Kompas.com - 22/03/2010, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa lagi bekas Direktur Utama Bank Century, Robert Tantular, terkait penyelidikan kasus Century.

Mengenakan kemeja batik hijau bergaris cokelat, Robert tiba di Gedung KPK, Senin (22/3/2010) sekitar pukul 11.00 WIB, dikawal dua orang Provost Kejaksaan Agung serta didampingi kuasa hukumnya Trianto.

"Pendalaman soal Peran Pak Susno Duadji dalam masalah Pak Budi Sampoerna menyangkut kenapa dibayar Rp 18 juta dari Bank Mutiara ke Pak Budi Sampoerna, itu yang mau didalami," kata Robert Tantular di Gedung KPK.

Robert mengatakan, saat dirinya ditangkap dan ditahan oleh Komjen Pol Susno Duadji di Mabes Polri, ia kehilangan beberapa haknya. Karena itu, ia sangat kecewa dengan Susno.

Menurut Robert, Susno Duadji sempat mengisolasinya selama 30 hari, tanpa diperkenankan bertemu dengan siapaun termasuk pengacaranya. Perlakukan Susno tersebut telah ia laporkan ke Komnas HAM dengan tembusan ke Presiden, Jaksa Agung dan Kapolri. Namun, tidak ada tanggapan sama sekali.

Kekecewaan Robert tidak berhenti sampai situ. Ia menolak tudingan Susno dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa dirinya berusaha kabur saat hendak tangkap, sebagaimana dinyatakannya di depan Pansus.

"Pak Susno Duadji yangg telah mengatkan menangkap saya di rumah ada tiket, paspor dan saya mau kabur. Itu tidak benar sama sekali. Sebenarnya saya ditangkap di kantor 25 November 2008. Saya waktu itu sedang bertemu dengan investor, tidak ada tiket dan paspor," paparnya.

Ia juga membantah pernyataan Susno bahwa Robert dicekal tanpa diketahui Susno. "Bagaimana seorang Kabareskrim Pak Susno tidak tahu kalau saya sudah dicekal pada Sabtu 22 November 2008 oleh Menkeu. Padahal, saya waktu itu ada di Singapura. Minggu-nya saya balik karena ada itikad baik, lalu saya ditangkap. Ini yang tidak benar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com