Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HTI Tetap Menolak Tegas Kedatangan Obama

Kompas.com - 18/03/2010, 21:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama hingga saat ini masih terus memicu polemik bahkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat. Penolakan tersebut dipicu oleh ketidakpercayaan mereka terhadap kepemimpinan Obama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang menimpa umat Islam di Timur Tengah.

Penolakan keras salah satunya datang dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "HTI jelas menolak kedatangan Obama sebagai presiden dari negara yang hingga saat ini masih menjajah negara-negara muslim," ungkap Ismail Yusanto, juru bicara HTI, dalam acara diskusi "Menimbang Peran Strategis Muslim Indonesia di Kancah Internasional di dalam Kerangka Kebijakan Politik Luar Negeri Obama" yang digelar di Gedung Dakwah Muhamadiyah, Jakarta, Kamis (18/3/2010).

Ismail menambahkan pula, HTI tegas menolak kedatangan Obama karena melihat invasi yang masih terus dilakukan Amerika Serikat ke beberapa negara muslim hingga saat ini. "Lihat saja invasi Amerika ke Irak. Puluhan bahkan ratusan ribu nyawa hilang belum lagi ekonomi, keamanan, dan lainnya, dari negara tersebut yang hancur. Lantas pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab atas semua itu," katanya.

Padahal, jelas Ismail, awalnya invasi ke Irak dilakukan oleh Amerika Serikat dengan alasan pemusnahan sarang dan persenjataan teroris, tetapi masih terus dilakukan walaupun telah diakui oleh pihak Amerika sendiri bahwa alasan tersebut keliru. "Awalnya niatnya untuk memusnahkan senjata dan sarang teroris tapi kan terbukti tidak ada sarang dan persenjataan teroris di sana, George Bush pun telah mengakui sendiri kalau itu keliru. Tapi masih saja terus dilakukan invasi ke Irak sampai sekarang," ujar dia.

Namun, terlepas dari penolakan Obama tersebut, Ismail Yusanto menyatakan bahwa HTI mengakui eksistensi Amerika Serikat sebagai negara kapitalistik dan imperialistik yang cukup banyak memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com