JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, pekan depan, dibarengi dengan lahirnya potensi kerawanan di dalam negeri. Hal itu diungkapkan Panglima TNI Djoko Santoso saat ditemui wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2010).
"Kami mendeteksi adanya kerawanan, internal maupun eksternal. Kerawanan internal bisa saja terjadi jika ada rangkaian mobil yang tidak harmonis dalam beriringan sehingga bisa menimbulkan kerawanan," katanya.
Sayang, Djoko tak mau merinci kerawanan eksternal yang dimaksudkannya. "Ya, semuanya harus diantisipasi, apakah itu kerawanan internal ataupun eksternal," ujar Djoko saat ditanya wartawan.
Sementara itu, mengenai kendali lapangan, Djoko menyatakan, TNI akan menjadi pengendali utama dalam pengamanan VVIP bagi Presiden AS. "Dibantu oleh Polri, sedangkan secret service atau paspamresnya AS, TNI akan mengoordinasi," ungkapnya.
Lebih jauh, saat ditanya tentang berapa kekuatan personel TNI yang dikerahkan dalam kunjungan Obama, Djoko tak menjawabnya. "Wah, kalau saya membuka itu, itu sama juga membuka rahasia negara. Yang jelas, kami melakukan pengamanan sebaik-baiknya," ucapnya lagi.
Obama dijadwalkan tiba hari Senin, 23 Maret yang akan datang. Setelah melakukan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Obama bakal melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua pemerintahan.
Pada malam harinya, kedua pemimpin negara akan mengikuti jamuan kenegaraan di Istana. Sebelum meninggalkan Jakarta menuju Bali, Obama akan memberikan pidato umum kepada berbagai kalangan di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.