BOYOLALI, KOMPAS.com- Parimen, ibu Joko sulistyo, tersangka terorisme yang ditangkap Densus 88 di Aceh mengaku, kaget mendengar kabar anak bungsunya ditangkap polisi di NAD karena menjadi tersangka terorisme.
"Saya ini tidak tahu pekerjaan anak saya. Saya hanya tahu Joko pergi kerja ke Kalimantan," katanya saat ditemui di rumahnya, dusun Jebol, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, di Boyolali, Minggu (14/3/2010)..
Ia mengaku, tidak tahu bahwa Joko terlibat jaringan terorisme. Ia juga mengaku, pasrah atas nasib anak itu selanjutnya.
"Anak sekarang tidak bisa diberitahu, tidak menurut nasihat orang tua," katanya dalam bahasa Jawa. Ia setiap hari bekerja sebagai pedagang bumbu dapur di Pasar Dibal, Boyolali. Joko, lulus SMA Al Islam I Solo Tahun 1995 dan kemundian melanjutkan kuliah Program Diploma 3 Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Diponegoro Semarang.
Ketua RT 03/RW 07 Dukuh Jebol, Sutarjo, mengatakan, Joko yang terlihat pintar itu adalah warga asli pedukuhan setempat. Warga setempat, katanya, tidak menyangka bahwa Joko menjadi tersangka jaringan terorisme.