Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: SBY-Obama Harus Bicarakan Kasus Munir

Kompas.com - 11/03/2010, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Imparsial mendesak Pemerintah Indonesia agar dapat menghasilkan hal konkret di bidang hak asasi manusia (HAM) pada lawatan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada akhir Maret mendatang. Imparsial menilai selama ini Pemerintah Indonesia abai dalam pemenuhan dan penegakan HAM Indonesia. Hal ini terlihat dari tak kunjung tuntasnya sejumlah penyelesaian kasus pelanggaran HAM di masa lalu, seperti kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir.

"Kongres AS memberikan perhatian yang besar pada kasus Munir. Hingga saat ini tuntutan penyelesaian kasus Munir belum dicabut. Maka, hal ini harus menjadi perbincangan Presiden SBY dengan Presiden Obama," ujar Direktur Program Imparsial, Al Araf, pada jumpa pers, Kamis (11/3/2010) di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Imparsial, Poengky Indarti, memaparkan sejumlah kasus HAM lainnya yang belum tuntas hingga kini, seperti pelanggaran HAM di Papua, kekerasan militer yang terjadi di Papua, serta kebijakan kontra-teror yang menitikberatkan pada kemampuan eksesif.

"Imparsial menyatakan, adalah bijak jika Presiden Obama dapat mengungkapkan serta membicarakan masalah-masalah tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Persoalan yang belum mendapatkan penuntasan dari pemerintah kiranya menjadikan Presiden Obama mempertimbangkan ulang sejumlah kebijakannya terhadap Indonesia," ujar Poengky.

Di sisi lain, sambungnya, Imparsial juga mendesak Obama agar mempercepat penutupan Kamp Guantanamo terhadap para tersangka teroris untuk segera dihadapkan ke pengadilan sebagai bagian dari HAM.

Dengan demikian, kata Poengky, kunjungan Obama ke Indonesia tidak saja mendapat sambutan dari rakyat Indonesia, tetapi juga memberikan catatan positif dalam kemajuan penegakan HAM di kedua belah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com