JAKARTA, KOMPAS.com — Hal menarik terungkap ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato terkait kemelut Bank Century, Kamis (4/3/2010) di Istana Merdeka, Jakarta. Dikatakan Presiden, ia membenarkan keputusan bail out sebagai kebijakan tepat saat itu meski saat pengambilan keputusan penanganan Bank Century dirinya mengaku tidak dimintai keputusan dan arahan.
"Saya juga tidak memberikan instruksi atas pengambilan kebijakan tentang ihwal itu, antara lain karena pengambilan keputusan KSSK berdasarkan Perppu Nomor 4 Tahun 2008 memang tidak memerlukan keterlibatan Presiden," ujar SBY.
Seperti diberitakan, saat itu Presiden tengah menjalankan tugas kenegaraan di luar negeri, yaitu menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Amerika Serikat, serta APEC Summit di Peru. Meskipun demikian, lanjut Presiden, dirinya dapat memahami mengapa keputusan penyelamatan itu perlu dilakukan. Presiden pun mengaku membenarkan kebijakan penyelamatan Bank Century tersebut dengan alasan saat itu situasi Indonesia tengah terancam pengaruh krisis global.
"Dengan keyakinan yang kuat bahwa krisis benar-benar terjadi, saya percaya bahwa siapa pun yang berkewajiban mengambil keputusan pada saat itu pasti akan melakukan hal yang sama. Siapa saja berkewajiban untuk memadamkan sekecil apa pun api yang dapat jadi pemicu kebakaran yang akan melumpuhkan dunia perbankan," kata Presiden.
Ditambahkannya, sekarang ini dunia perbankan bukanlah hanya milik para bankir. Sebaliknya, dunia perbankan berkaitan erat dengan kehidupan sosial ekonomi rakyat, seperti pedagang kecil, petani, pegawai, bahkan pensiunan, penatalaksana rumah tangga, dan mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.