JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa sekitar 500 pekerja outsourcing PT Jakarta Internasional Container Terminal atau PT JICT membuat aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Senin (1/2/2010) terhenti.
Lima kapal yang bersandar di pelabuhan sejak pagi tidak bisa melakukan bongkar muat karena operator tidak bekerja. Di dalam masing-masing kapal diperkirakan ada 400 hingga 500 kontainer. Dengan demikian, setidaknya ada 2.500 kontainer yang telantar.
Presiden Direktur JICT Derek Pierson yang dihubungi Kompas, Senin, tidak bersedia berkomentar mengenai berhentinya aktivitas bongkar muat di pelabuhan. "Saya belum mendapat laporan lengkap soal itu (berhentinya aktivitas bongkar muat)," katanya singkat.
Seperti diberitakan, para pekerja melakukan unjuk rasa menuntut pengangkatan status sebagai karyawan tetap. Selama ini mereka bekerja sebagai karyawan outsourcing dengan penghasilan sekitar Rp 1,3 juta. Banyak dari mereka yang telah bekerja antara 15 dan 20 tahun.
Menurut Ketua Forum Pekerja Operator Headtrack dari Aliansi Pekerja Outsourcing JICT Sutimanto, tingkat kesejahteraan mereka jauh berbeda dengan karyawan tetap yang penghasilannya mencapai Rp 13 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.