Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayuan "Melayani" Itu Memang Ada...

Kompas.com - 21/01/2010, 18:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jack, sebut saja itu namanya. Pemuda 18 tahun ini meminta Kompas.com menyamarkan namanya. Jack adalah seorang pengamen yang sempat berbagi cerita pada Kamis (21/1/2010) sore di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Jack berkisah tentang kerasnya hidup sebagai pengamen jalanan. Ia mengaku sudah berada di jalanan sejak berusia 7 tahun. Kesulitan ekonomi keluarga, itu yang memaksanya mencari kepingan rupiah. Sekelumit cerita sempat diungkapkannya. "Hidup di jalanan itu keras," kata pemuda itu dengan suara lirih.

Jack pun melayangkan kisah hidupnya ke 10 tahun lalu, saat ia baru terjun menjadi seorang pengamen. Tak lagi hanya "mengintil" kakak atau tetangganya yang lebih tua, saat itu Jack sudah keliling, naik-turun dari satu bus ke bus yang lain. Berkelana di penjuru Jakarta pun sempat menyisakan cerita yang cukup menyesakkan kala ia mengingatnya. Ketika Jack berusia 8 tahun, ia mengaku pernah mengalami pelecehan seksual. "Digerayangi, diminta buka semua baju dan disuruh joget-joget," ujar Jack. 

Adalah "Bapak" (Jack meminta agar pria itu disebut "Bapak"), pria yang menurutnya berusia sekitar 40 tahun yang memintanya melakukan itu. Ketika itu, Jack bersama beberapa anak jalanan memang kerap menginap di rumah "Si Bapak" di kawasan Jakarta Timur. "Tapi, saya enggak diapa-apakan. Cuma kalau inget itu saya malu karena disuruh joget sambil pegang "anu". Habis itu, saya enggak mau lagi ke rumahnya," kata dia.

Setelah itu, Jack enggan melanjutkan ceritanya. "Pokoknya, di jalan itu enggak enak. Tapi, orang kaya saya enggak punya pilihan. Mau jadi apa lagi?" ujar Jack.

Dia pun menolak menceritakan latar belakang keluarganya. "Saya hidup sendiri sekarang," katanya singkat.

Mengenai peristiwa mutilasi dan sodomi yang menyita perhatian publik dan menyeret Baekuni alias Babeh ke jeruji besi, hal itu tak terlalu diikutinya. "Ah, saya enggak punya TV, enggak pernah baca koran. Cuma denger aja. Untung saya enggak sempat kenal dia," kata Jack.

Hanya itu yang mau dibaginya. Selebihnya, Jack, yang cukup ramah ini, meminta agar sesi berbagi cerita diakhiri. Ia pun berlari menuju bus kota. Hujan deras yang mengguyur Jakarta mulai mereda.

Pelecehan anjal cewek dan cowok

Pendamping dan pengasuh Rumah Singgah Sekar, Wardoyo, mengungkapkan bahwa anak-anak jalanan memang rentan pelecehan seksual. Pelecehan itu bisa saja dilakukan oleh orang yang lebih tua atau teman sebaya sesama anak jalanan. Ia bahkan mengungkapkan, ada perbedaan pelecehan yang dialami anak jalanan cewek dan cowok.

"Kalau anak jalanan cewek, biasanya pelecehan oleh orang yang lebih tua. Kalau anak jalanan laki-laki oleh teman sebaya atau di bawahnya, atau yang lebih tua seperti Babeh," kata Wardoyo seusai pendataan dan identifikasi anak jalanan di Perempatan Coca-cola, Jakarta Utara.

Sebagai pendamping, pihaknya hanya bisa mengingatkan dan melakukan pendekatan untuk mendengarkan cerita-cerita dari mereka. Jika pihaknya menemukan anak yang mengalami pelecehan, maka mereka akan melakukan konselling secara perorangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com