Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sitompul dan "Kartini" Ekonomi

Kompas.com - 15/01/2010, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak salah jika anggota Pansus Hak Angket Kasus Bank Century Andi Rahmat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, beberapa waktu lalu, menganggap sikap anggota Pansus Ruhut Sitompul dari Fraksi Partai Demokrat yang cenderung spontan sebagai hiburan di Pansus.

Seperti yang terjadi beberapa hari ini, Ruhut berulang-ulang mengelu-elukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai "kartini" atau pejuang ekonomi. Sementara itu, Boediono, disebutnya sebagai pahlawan ekonomi.

Entah bagaimana kisahnya, pada proses pemeriksaan terhadap mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Raden Pardede, Ruhut sempat menyebut Sri Mulyani sebagai profesor doktor. Sontak saja pernyataan ini menggelitik anggota Pansus Hendrawan Supratikno dari F-PDI Perjuangan. "Sri Mulyani belum menjadi profesor. Jika sudah menjadi profesor, beliau pasti mengundang saya," koreksi Hendrawan, seorang profesor, kepada Ruhut sambil tersenyum.

Orang-orang yang menyaksikan hal ini dari atas Balkon pun langsung tertawa. Ruhut pun langsung meresponnya. "Kalau salah, aku minta maaf," ujar Ruhut dengan gayanya yang sangat khas. "Namun, bagi aku, sorga berada di bawah telapak kaki ibu. Aku idolakan semuanya, termasuk Ibu Megawati," lanjut Ruhut menjawab Hendrawan. Tak pelak, audiens, khususnya beberapa kuli tinta yang berada di ruang audio Pansus, tertawa miris Begitu juga para audiens yang duduk di balkon atas.

Belakangan ini, suasana terkadang menjadi riuh acap kali Ketua DPP Partai Demokrat ini angkat bicara. Begitu juga Kamis malam (14/1/2010). Ruhut pun langsung protes atas keriuhan itu kepada pimpinan sidang Gayus Lumbuun. "Aku sedih. Pening aku kalian bikin," ujarnya.

Keriuhan memang terjadi sejak Ruhut mengajukan pernyataan dan pertanyaan ke manta Wapres M Jusuf Kalla, Kamis pagi. "Tolonglah kita equal. Kita berdiri sama tinggi, dan duduk sama rendah," ujar Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com