Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Mewah di Hotel Prodeo Bintang Lima

Kompas.com - 12/01/2010, 06:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hidup di bui di Rumah Tahanan Wanita Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, bagi terpidana kasus suap Artalyta Suryani alias Ayin dan Limarita alias Aling, terpidana seumur hidup kasus narkoba, tidak jauh beda dengan tinggal di sebuah hotel berbintang.

Ini terlihat dalam inspeksi mendadak, Minggu (10/1/2010) malam, yang digelar anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum seperti Mas Achmad Santosa, Denny Indrayana, dan Yunus Husein. Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 dan berkeliling ke sejumlah blok di dalam rutan.

Kepada anggota Satgas yang mengajak berbincang-bincang, Limarita mengakui semua perlengkapan mewah itu dia yang membeli. Namun, semua barang mewah itu kemudian diatasnamakan kepemilikannya ke unit Dharma Wanita pegawai di rutan.

Fasilitas yang dimiliki Limarita terkesan lebih luks. Dalam ”ruangan”-nya terdapat kamar khusus 3 x 3 meter persegi, dengan dinding bermotif daun dan bunga bernuansa hitam putih, yang dipadu meja kerja mewah dilengkapi sejumlah kursi bantal kecil, serta televisi layar datar 20 inci yang menempel di dinding.

Rombongan yang masuk ke dalam ruangan itu juga melihat satu unit telepon seluler Blackberry di atas meja dan mikrofon, yang menurut Limarita dipakai untuk berkaraoke.

Khusus untuk ruangan Artalyta, juga dilengkapi seperangkat perlengkapan bayi seperti keranjang bola mainan dari plastik, permainan baby walker, dan boks bayi.

Artalyta mengaku mengangkat anak seorang bayi, yang setiap pagi didatangkan ke rutan dan kembali pada malam harinya. Beberapa foto bayi itu tergantung di dinding ruangan. Namun, Artalyta dan Limarita mengaku tidak tinggal di dalam ruangan mewah itu. Mereka ada di sana hanya mulai pagi hingga sore hari. Setelah itu mereka kembali ke ”kamar” sel masing-masing.

Kamar sel Artalyta di Blok Anggrek Nomor 19. Ia tinggal berdua dengan ”asisten pribadi”-nya, seorang perempuan berperawakan kecil bernama Asmiyati, yang dipidana selama dua tahun enam bulan. Asmiyati yang sepanjang sidak tampak sibuk mendampingi bosnya sempat melontarkan senyum kepada rombongan.

Ketika rombongan akan masuk rumah tahanan, petugas menghalangi. Denny, Achmad Santosa, dan Yunus Husein bisa masuk karena kebetulan pintu gerbang dibuka lebar untuk seorang pria berkendaraan roda dua.

Pria berperawakan mirip aparat keamanan itu tampak mengangkut paket lemari berukuran sedang, yang dibungkus karung goni, pesanan salah seorang penghuni rutan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Nasional
    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Nasional
    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Nasional
    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Nasional
    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    Nasional
    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Nasional
    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    Nasional
    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com