Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Membongkar Gurita Cikeas" Cetak Ulang Ribuan

Kompas.com - 03/01/2010, 17:05 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - "Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century", buku karangan George Junus Aditjondro yang menuai banyak kontroversi, akan dicetak ulang oleh Penerbit Galangpress secepatnya dengan jumlah 5.000-10.000 eksemplar. Cetakan pertama buku itu, yakni 4.000 eksemplar sudah ludes.

"Untuk rencana cetak ulang, kami mesti berdiskusi dulu dengan Pak George Junus dan pengacara Galangpress (Jeremias Lemek) tentang apakah cetakan ulang itu nanti sama persis isinya dengan cetakan pertama, apa ada sejumlah revisi. Tapi yang jelas, secepatnya buku akan kami cetak ulang," ujar Direktur Galangpress Julius Felicianus, Minggu (3/12/2010).

Rencana mencetak ulang dilatarbelakangi minat masyarakat yang tinggi. Bahkan, sampai hari ini ada 6.000-an orang masuk daftar tunggu sebagai pembeli di Galangpress. Sebelumnya, 13 perguruan tinggi juga memesan, dan satu kampus bisa memesan 50 hingga100 eksemplar. Selain itu pesanan juga datang dari semua parpol, sejumlah duta besar, hingga Pansus Century. Dengan kondisi seperti itu, keengganan toko-toko buku di sejumlah kota besar di Jawa menjual buku tersebut, tak menjadi soal.

Galangpress melakukan cetak pertama buku ini sebanyak 4.000 ekspemplar. Rinciannya, 30 persen dijual di toko-toko buku kecil dan 70 persen di toko-toko buku besar. Semestinya 23 Desember lalu buku sudah dipajang di toko buku besar namun toko buku masih enggan dengan alasan takut.

Pekan lalu, Komnas HAM atas permintaan Galangpress mengirim surat yang selanjutnya akan diteruskan Galangpress ke distributor buku dan toko buku besar. Surat itu berisi imbauan agar jangan takut menjual buku George Junus karena buku tersebut merupakan kajian ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Namun lebih dari separuh toko buku besar di Jawa tidak berani menjualnya. Kalau demikian keadaannya, buku mendingan kami tarik saja dan dioper ke toko buku yang berani menjual, juga untuk mereka yang sudah memesan buku ini," ujar Julius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com