Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

George Tangkap Skenario Pengalihan Isu

Kompas.com - 30/12/2009, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — George Junus Aditjondro memberikan keterangan seputar insiden tudingan pemukulan yang dituduhkan anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, saat pra-launching bukunya Membongkar Gurita Cikeas, Rabu (30/12/2009) di Jakarta.

George sendiri mengaku heran dengan kehadiran Ramadhan yang ternyata "tamu tak diundang". Ia pun menangkap adanya skenario untuk mengalihkan isu dari substansi buku ke insiden pemukulan.

"Jangan-jangan ini diskenariokan untuk pancing emosi saya, supaya isu buku ini dialihkan jadi isu pemukulan. Dia datang hanya untuk memprovokasi," kata George dalam jumpa pers di Doekoen Coffee, Jakarta Selatan.

"Saya orang cinta damai, tidak suka kekerasan. Tadi dia (Ramadhan) berakting di depan kamera hanya untuk mengalihkan isu agar tidak ke substansi buku," lanjutnya.

Dipaparkan George, pertemuan hari ini merupakan konfrontasi ketiga dirinya dengan mantan Pemred Harian Jurnal Nasional tersebut. Sebelumnya, George bertemu dalam dua kali wawancara di stasiun televisi swasta. Dalam setiap pertemuan tersebut, menurut dia, Ramadhan mencoba memancing dirinya dengan mengatakan George tengah berhalusinasi.

"Dan saya tidak pernah terpancing," kata George.

Menurut George, Ramadhan selalu mengungkapkan hal-hal yang selama ini tidak pernah ia tuliskan dalam bukunya mengenai dugaan mengalirnya uang Bank Century sebesar Rp 150 miliar ke Jurnal Nasional dan pribadi Ramadhan Pohan.

"Saya tidak pernah menulis itu, cari saja di buku saya. Tapi dia selalu mengungkapkan lagu yang sama. Padahal, cerita Century paling ringkas dan banyak bicara soal Sampoerna. Informasi saya, Jurnas mendapat Rp 150 miliar dari Sampoerna, bukan Century. Jadi, tidak pernah kaitkan dia dengan Century," ujar George.

Beberapa saksi yang menyaksikan insiden tersebut juga mengungkapkan, buku yang ditepiskan George tidak menyentuh Ramadhan yang duduknya berjarak dua orang dari dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com