Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Serukan Tolak Fitnah dan Berita Bohong

Kompas.com - 28/12/2009, 05:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan agar bangsa Indonesia menjauhkan sikap dan perilaku yang bertentangan dengan ajaran universal agama-agama yang pada hakikatnya menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kebertanggungjawaban.

”Bersama-sama mari kita serukan penolakan terhadap fitnah, berita-berita bohong, dan perilaku kasar yang melampaui kepatutan,” ujar Presiden Yudhoyono dalam pidato pada Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (27/12).

Hadir dalam acara itu antara lain Ny Ani Yudhoyono, Wakil Presiden dan Nyonya Herawati Boediono, para menteri kabinet, pejabat tinggi pemerintah dan negara, serta para pemimpin Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Sebelumnya, Presiden menyebutkan sejumlah fenomena sosial dan politik yang muncul akhir-akhir ini, antara lain tabiat dan perilaku baru yang didasarkan pada fitnah, berita-berita bohong dan tidak berdasarkan fakta dan kebenaran.

”Di sejumlah tempat di Tanah Air juga muncul perilaku kasar dan bernuansa kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat dalam mengekspresikan hak dan kebebasannya. Apa yang saya prihatinkan adalah semua tabiat itu telah melampaui batas kepatutan yang tidak dapat diterima dasar-dasar moral, etika, dan budi pekerti yang semuanya menjadi ajaran utama semua agama.

Menurut Presiden, apabila hal negatif itu terus berkembang, kehidupan masyarakat jadi tidak tenteram, bangsa penuh konflik dan kegaduhan.

Presiden juga menyatakan, Indonesia patut bersyukur karena seperti tahun-tahun sebelumnya perayaan Natal tahun ini berlangsung tenang, tenteram, dan damai. ”Jelas suasana ini hasil kerja keras kita bersama selama ini. Ini harus dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan. Ke depan kegiatan dan perayaan agama apa pun harus berlangsung dalam suasana seperti ini,” ujar Presiden.

Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada mereka yang semakin peduli pada kelestarian lingkungan, mencegah berlangsungnya pemanasan global dan perubahan iklim.

Ia menekankan, krisis lingkungan ini sesungguhnya menjadi krisis global yang paling mencemaskan. Ia menghargai gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon, efisiensi penggunaan bahan bakar dan energi, pengelolaan limbah, dan penyelamatan hutan dan air.

Presiden menyerukan pula agar setiap tahun Indonesia bisa menanam 1 miliar pohon. (DAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com