Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meluruskan Klaim Wingko Babad

Kompas.com - 14/12/2009, 10:43 WIB

Adanya klaim dari dua daerah (Semarang dan Lamongan) terhadap wingko babad sebagai makanan khas daerahnya selama ini kurang diperhatikan atau bahkan dilupakan oleh masyarakat. Meskipun terlihat agak membingungkan, kita masih bisa mengetahui tentang kebenaran klaim tersebut dengan menelusurinya dari catatan sejarah yang ada. Sejarah telah mencatat bahwa wingko babad berasal dari Babad, Kabupaten Lamongan, kemudian berkembang di Semarang karena dibawa olah warga Babad yang pindah ke Semarang.

Kebanyakan warga Kota Semarang dan Kabupaten Lamongan mungkin belum mempelajari tentang sejarah wingko babad sehingga adanya dua klaim atas wingko babad tidak begitu menimbulkan gejolak. Sampai hari ini, hubungan antara dua daerah tersebut juga baik-baik saja. Hal ini tentu berbeda dengan yang terjadi pada kasus klaim Malaysia atas beberapa produk kebudayaan Indonesia yang sempat memunculkan gejolak di tengah masyarakat.

Mengetahui sejarah awal kekhasan yang dimiliki oleh setiap daerah sangatlah penting. Ini bermanfaat bagi kita untuk menilai kebenaran suatu klaim yang dikeluarkan oleh suatu daerah terhadap kekhasan tertentu yang juga dimiliki daerah lain. Dengan mempelajari sejarah, kita juga akan dapat dengan mudah menjawab ataupun menanggapi terjadinya perebutan status atau klaim atas kepemilikan suatu produk kebudayaan antara daerah yang satu dengan yang lain.

Setiap daerah juga perlu untuk bersikap jujur terhadap sejarahnya masing-masing. Tidak ada kebanggaan bagi suatu daerah untuk mengklaim kekhasan tertentu yang sebenarnya bukan miliknya, melainkan milik daerah lain. Ketidakjujuran terhadap sejarah hanya akan menimbulkan polemik berkepanjangan. ZUDI SETIAWAN Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com