Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Keuangan Beberkan Bukti Bantahan

Kompas.com - 14/12/2009, 05:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak berkomunikasi dengan pemegang saham Bank Century, Robert Tantular, saat memimpin rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK pada 21 November 2008.

Bukti tersebut diungkapkan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (13/12), yang menghadirkan semua peserta rapat KSSK dari Departemen Keuangan, ditambah konsultan hukum yang ditunjuk Menteri Keuangan, Arif Surowijoyo, Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi Marsillam Simanjuntak, dan mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede.

Konferensi pers di Departemen Keuangan ini dimoderatori pihak luar Departemen Keuangan, yakni Wimar Witoelar.

Keterangan pers disampaikan Menteri Keuangan untuk membantah pernyataan anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, beberapa hari sebelumnya.

Bambang mengaku memiliki bukti bahwa Sri Mulyani berkomunikasi dengan pemegang saham Bank Century yang saat ini sudah menjadi terpidana dalam penggelapan uang nasabah Bank Century, Robert Tantular. Bukti yang dimaksud Bambang adalah rekaman suara yang di dalamnya terdapat suara Menteri Keuangan dan suara lain yang dianggapnya sebagai suara Robert Tantular (Kompas, 12/12).

Wimar mengatakan, suara yang dianggap Robert Tantular itu sebenarnya adalah suara Marsillam Simanjuntak. Atas dasar itulah, Departemen Keuangan membuka sebagian rekaman video dan suara pada saat rapat KSSK mendekati waktu penutupan, yakni sekitar pukul 05.00, 21 November 2008.

Raden Pardede menambahkan, kehadiran Marsillam adalah karena diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bekerja sama dengan KSSK.

Raden juga menyatakan bahwa Robert Tantular memang berada di gedung yang sama, tetapi ditempatkan di ruang khusus pada lantai berbeda, yakni di Lantai Mezanine (lantai penghubung di Gedung Djuanda). Rapat KSSK digelar di Ruang Rapat Besar Menteri Keuangan, Gedung Pusat Departemen Keuangan (kerap disebut Gedung Djuanda), Lantai III. Robert diundang BI sebagai bagian dari proses pengambilalihan Bank Century.

Rekaman suara

Sebagai bukti ketidakakuratan Bambang Soesatyo, Departemen Keuangan memutar kembali rekaman suara berdurasi sekitar 2,5 menit yang memperdengarkan suara Menteri Keuangan sesaat sebelum menutup rapat KSSK. Dalam rekaman terdengar suara Marsillam Simanjuntak, ”Pasal 37 itu enggak mempersoalkan dampak sistemik atau tidak dampak sistemik itu. Pokoknya ada kesulitan pembayaran, ada segala macam”.

Suara Marsillam Simanjuntak diikuti suara Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengawasan Perbankan, Siti Ch Fadjriyah: ”Karena kita menyatakan itu sistemik, (maka) bawalah ke KSSK. Gitu lo... hehe....”

Berikutnya terdengar suara Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, ”Tapi saya rasa ya, yang dananya besar ada special deal mungkin dia kuasai pemilik. Jadi kalau yang 2 M (Rp 2 miliar) mau diselamatkan, yang di atas 2 M dimasukin ke ruangan, minta jumlah itu untuk ditanggung Robert Tantular, nanti Robert Tantular pasti nyanyi.... Tapi betul-betul harus bisa keras dan proses hukumnya juga harus cepat, karena pilihannya enggak banyak dan... tetapi kalau ada yang betul-betul ’gadis jujur’ harusnya kita berani bayarin juga dia, karena dia memang gak sengaja gitu”.

Barulah suara Menteri Keuangan, ”Ya udah rapat tertutup sekarang kita... Ya Robert....”

Kemudian muncul suara Marsillam lagi, ”Saya kira Ibu rapat tertutup saja, dengan catatan bahwa kesimpulan ini.... apalagi pasalnya adalah keadaan krisis yang kita hadapi sekarang.... nah inilah setiap problem bank yang terangkat.... supaya siap-siap saja....”

Selanjutnya diputar rekaman video yang menunjukkan suasana rapat KSSK menjelang ditutup oleh Menteri Keuangan. Ini adalah penjelasan visual atas rekaman suara di atas.

Sri Mulyani mengakui dirinya bisa salah menyebutkan nama. Ketika dia hendak menyebut nama Raden (Raden Pardede), dia malah mengucapkan Robert.

Meski demikian, tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Robert Tantular di Ruang Rapat Besar Menteri Keuangan, Gedung Pusat Departemen Keuangan (kerap disebut Gedung Djuanda), Lantai III itu.

”Saya tidak pernah berkomunikasi dengan Robert Tantular, baik menelepon atau bertemu, seperti yang dituduhkan oleh Saudara Bambang Soesatyo,” ujarnya.

Dari tempat terpisah, Bambang Soesatyo mengatakan, untuk membuktikan perdebatan ini, Panitia Khusus DPR mengagendakan pemanggilan Robert Tantular pada rapat panitia khusus nanti.

Pemanggilan Robert Tantular akan dilakukan setelah panitia khusus memanggil Badan Pemeriksa Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Sri Mulyani, Boediono, dan Raden Pardede. ”Nantinya, biarkan masyarakat yang menilai,” ujar Bambang. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com