Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Susno Harus Menjadi Agenda Pertama Ito Sumardi

Kompas.com - 25/11/2009, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Irjen Ito Sumardi, Selasa (24/11), resmi menduduki jabatan sebagai Kepala Bareskrim Mabes Polri. Menurut Direktur Eksekutif Imparsial Rachland Nasidik, hal pertama yang harus dilakukan Kepala Bareskrim baru adalah memeriksa dugaan tindak pidana yang dilakukan Susno Duadji.

"Agenda pertama Kabereskrim baru adalah memeriksa Susno," ujarnya di kantor Imparsial, Jakarta, Rabu (25/11).

Rachland menuturkan, pemeriksaan Susno juga dapat dijadikan momentum untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Pasalnya, citra polisi semakin terpuruk setelah Susno Duadji diduga terlibat dalam tindak kriminalisasi dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Bibit Samad Rianto-Chandra Hamzah.

Menurut Rachland, Ito juga harus membuktikan kepada masyarakat bahwa ia tidak terlibat dalam praktik illegal logging seperti yang dituduhkan beberapa pihak. "Desas-desus mengatakan, Ito pernah menjadi beking dan cukong kayu di Sumatera Selatan. Itu juga harus dibuktikan dan bisa menjelaskan kepada publik kalau seandainya itu tidak benar," ucapnya.

Seperti diketahui, Irjen Ito Sumardi menggantikan Komjen Susno Duadji sebagai Kepala Bareskrim Mabes Polri. Keputusan pergantian tersebut dituangkan dalam keputusan nomor 618/IX/2004 tertanggal 24 November 2009.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna dalam konferensi persnya, kemarin, mengatakan bahwa pergantian tersebut juga bukan atas dasar mengakomodasi reposisi sebagaimana disebutkan Presiden. Keputusan pergantian tersebut dilakukan atas pertimbangan dan putusan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang beranggotakan Kepala Polri, Wakil Kepala Polri, Itwasum, dan Div Propam.

Selain pergantian Kepala Bareskrim, Polri juga melakukan sejumlah reposisi dan mutasi penetapan pensiun di tubuh jajarannya sebanyak 25 anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com