JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada TNI agar melanjutkan dan menuntaskan seluruh agenda reformasi internal termasuk pengakhiran bisnis TNI yang telah menjadi amanah undang-undang.
"Hal ini agar TNI berkonsentrasi pada tugas pokok. Bidang usaha TNI selama ini akan diatur pemerintah dalam waktu dekat lewat Peraturan Presiden," ucap Presiden saat pidato memperingati HUT TNI ke 64 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (5/10).
Presiden mengatakan, untuk mewujudkan TNI yang kredibel, pemerintah telah menaikkan anggaran untuk TNI tahun 2010 sebesar 30 persen. Ke depan anggaran akan terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan kekuatan TNI.
Anggaran yang besar tersebut, papar Presiden, dapat digunakan untuk moderenisasi persenjataan, pembangunan kekuatan, pemeliharaan dan operasionalisasi alutsista, peningkatan mutu pendidikan dan latihan, serta kesejahteraan TNI.
"Pemerintah akan merevitalisasi industri stategis dalam 5 sampai 10 tahun ke depan. Itu untuk kemandirian pengadaan persenjataan dan perlengkapan militer sehingga ke depan mampu penuhi alutsista tanpa tergantung negara lain. Selain itu untuk mendayagunakan investasi teknologi," ucap Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengucapkan terimakasih kepada TNI yang telah menunjukkan netralitas dalam politik, terbukti dalam pileg dan pilpres lalu. Selain itu, TNI juga ikut mengamankan pemilu. "Saya ucapkan terima kasih kepada TNI atas netralitas dan pengamanan pemilu. Kita bersyukur pemilu tertib, aman, lancar, dan demokratis," ucap Kepala Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.