PADANG, KOMPAS.com Angkutan perkotaan pun tetap beroperasi di Padang meski bahan bakar menipis yang ditandai dengan antrean panjang calon pembeli di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU). Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edie Haryoto, yang ditemui di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, bandara itu dalam kondisi baik. Tidak hanya pesawat kecil yang dapat mendarat, tetapi juga pesawat besar seperti Hercules. Penerbangan sipil komersial Lion Air, Mandala Air, Garuda Indonesia, Batavia Air, dan Sriwijaya Air juga dapat mendarat. ”Namun, bahan bakar solar untuk generator yang berfungsi menyalakan lampu dan semua alat elektronik di bandara hanya tinggal bertahan 18 jam, terhitung sejak Kamis sekitar pukul 10.00. Jika generator mati, bandara tak dapat didarati pada malam hari,” ujarnya. General Manager Pemasaran UPMS III Pertamina Agus Himawan menjanjikan pasokan bahan bakar untuk Bandara Minangkabau segera datang. Terkait antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU di Padang, Agus menjanjikan hal itu sudah dapat diatasi Jumat ini. Berdasarkan pengamatan pada Kamis pagi, gempa menyebabkan transportasi darat kacau-balau. Jalur lintas utama Kota Padang ke Bukittinggi terputus total Kepolisian Daerah Sumatera Barat menutup jalan lintas itu serta mengalihkan semua kendaraan roda empat dan bus kecil dari Padang melalui Lubuk Alung, Pariaman, Danau Maninjau, dan ke Bukittinggi. Truk dan bus besar harus melewati jalur memutar ke arah Solok, melewati Danau Singkarak. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie