Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelamatan Bank Century Sempat Ditolak Pejabat Depkeu

Kompas.com - 30/09/2009, 11:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan untuk mengucurkan dana penyehatan Bank Century tidak hanya memaksa sejumlah pejabat tinggi menggelar rapat maraton sampai subuh, namun juga alot karena sempat ditolak. Hal tersebut dapat diketahui dari salinan laporan sementara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dilaporkan kepada DPR RI.

Dari informasi yang diterima Kompas, penyelamatan Bank Century sempat ditolak sejumlah pejabat tinggi Departemen Keuangan dalam rapat tanggal 21 November 2008 yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku ketua KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) dan Boediono, Gubernur Bank Indonesia saat itu. Pada umumnya, para pejabat Depkeu tersebut mempertanyakan dan tidak setuju dengan argumentasi dan analisis Bank Indonesia yang menyatakan bahwa persoalan Bank Century ditengarai berdampak sistemik.

Menanggapi penolakan tersebut, pihak Bank Indonesia mengakui sulit untuk mengukur apakah masalah Bank Century dapat menimbulkan risiko sistemik karena hal tersebut merupakan dampak yang sulit diukur dari awal secara pasti. Yang dapat diukur menurut BI hanyalah perkiraan biaya yang timbul apabila dilakukan penyelamatan mengingat situasi. Dikemukakan juga oleh BI, mengingat situasi yang tidak menentu, maka lebih baik diambil pendekatan kehati-hatian dengan melakukan penyelamatan dengan meminimalisasi biaya.

Akibat penolakan tersebut, rapat yang digelar 04.25-06.00 itu pun disebut sempat buntu. Rapat akhirnya dilanjutkan sore harinya dan memutuskan untuk menyerahkan persoalan Bank Century kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengucurkan dana penyelamatan. Informasi yang diterima Kompas, keputusan ini baru diambil setelah Sri Mulyani berkonsultasi melalui telepon dengan Presiden SBY yang saat itu tengah berada di AS untuk mengikuti KTT G-20. Keputusan tersebut juga diambil atas saran LPS karena Bank Century dianggap tak punya dana untuk melakukan prefund clearing dan memenuhi kliring sepanjang hari itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com