Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Komisi Negara Prihatin Kriminalisasi KPK

Kompas.com - 29/09/2009, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam Komisi negara menyatakan prihatin atas kriminalisasi terhadap dua pimpinan KPK Chandra M Hamzah dan Bibit S Riyanto dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewenangannya untuk memberantas korupsi di Indonesia. Kriminalisasi tersebut menunjukkan ketidakpastian penegakkan hukum dan HAM di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM Jakarta, Selasa ( 29/9 ). Ikut hadir Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Hesti Armiwulan dan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Abdul Haris.

Pernyataan tersebut setelah enam komisi negara melakukan pertemuan, Senin ( 28/9 ), membahas kondisi kriminanisasi terhadap KPK. Enam komisi tersebut yaitu Komnas HAM, KPK, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kompolnas, dan Komnas Perempuan.

Enam komisi itu berpendapat, kata Ifdal, ketidakpastian hukum tersebut dapat memperburuk citra Indonesia untuk memerangi kemiskinan dan mengurangi kepercayaan internasional untuk berinvestasi di Indonesia.

"Polri harus mempercepat proses hukum demi memberikan kepastian hukum dan status pimpinan KPK yang dijadikan tersangka. Jika tidak cukup bukti maka harus segera dilakukan proses rehabilitasi dan pemulihan nama baik," ujar dia.

Sebagai lembaga negara yang independen, tambah dia, hendaknya para pimpinan KPK dan seluruh jajarannya termasuk juga lembaga atau komisi negara lainya diberikan imunitas dalam menjalankan fungsi, tugas, kewenangannya. "Hal itu sejalan dengan standar internasional pembentukan institusi nasional dalam prinsip-prinsip Paris yang dikeluarkan PBB," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com