SLEMAN, KOMPAS.com- Furnitur rumah yang mengusung konsep minimalis dan ukiran, masih menjadi tren. Namun masyarakat sekarang lebih suka mendesain sendiri furnitur yang diinginkan walau harganya mahal, ketimbang membeli dengan pilihan barang yang terbatas.
Dewi, Marketing Contempo Contemporer Furniture and Interios Desaign, mengatakan, pembeli lebih puas jika mendesain sendiri. Saat ini, di Contempo yang showroomnya di Gejayan, Yogyakarta, 20 persen barang yang terjual didesain pembeli.
Sepertinya, mendesain sendiri sudah kebutuhan dan selera. Untuk membantu konsumen mendesain bentuk dan bahan furniture, berikut urusan konsultasi, Contempo menyediakan ahli desain, kata Dewi, di sela-sela Mavindo Home Living di Ambarrukmo Plaza, Kamis. Pameran ini berlangsung hingga Minggu (6/9).
Dalam sebulan, Contempo menjual sekitar 20 produk, meliputi antara lain meja-kursi tamu, tempat tidur, meja-kursi makan, dan dapur. Untuk rentang harga, termurah Rp 500.000, dan termahal bisa di atas Rp 10 juta. Menilik harganya, memang, furniture minimalis, pangsa pasarnya adalah kalangan menengah ke atas. "Terbanyak adalah rumah, baru kantor dan hotel," ujar Dewi.
Sementara itu, Basuki Putra Lacasa Art Gallery hanya mengeluarkan furniture ukiran berbahan kayu jati tua. Namun pembeli mesti bersabar karena pesanan biasanya baru jadi dalam 2-3 bulan. Galeri di Malang, Jawa Timur itu, tak mau terburu-buru.
Furnitur kayu jati diukir tangan sehingga prosesnya lama dan tak bisa diburu. Ada pakem-pakem ukiran yang mesti baku dan diletakkan tepat. Ini yang menjadikan furnitur ukiran kayu jati eksklusif , sehingga harga yang mahal bisa diterima sebagai kewajaran. Apa pun tren furniture, ukiran tetap mendapat tempat, kata Roy Anugrah, pemilik Basuk Putra Lacasa.
Harga furnitur yang dijualnya berada pada kisaran Rp 500.000-Rp 35 juta. Roy menyebut, selain pasar lokal, pasar luar negeri juga merespons ukirannya, seperti italia, Singapura, dan Spanyol. Setiap 2-3 bulan, Roy mengirim , dengan total sekitar 20 item per kirim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.