Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Tua Manonjaya Juga Rusak

Kompas.com - 02/09/2009, 22:08 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Hingga pukul 21.00 tadi, terdata 1.200 rumah di Kabupaten tasikmalaya rusak berat akibat gempa berkekuatan 7,3 SR, Selasa (2/9) siang. Dari jumlah itu, 976 di antaranya roboh.

Untuk sementara, jumlah korban tewas tercatat delapan orang. Tiga orang dari Kota Tasikmalaya dan 5 orang dari Kabupaten Tasikmalaya.

Korban meninggal di Kota Tasikmalaya berasal dari Kecamatan Purbaratu (2 orang) dan Cibeureum (1 orang). Sedangkan korban meninggal di Kabupaten Tasikmalaya berasal dari Kecamatan Sodonghilir (3 orang), Taraju (1 orang), dan Cisayong (1 orang).

Bupati Tasikmalaya Tatang Farhaul Hakim, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah memberikan bantuan makanan darurat kepada korban gempa di empat kecamatan terparah di Kabupaten Tasikmalaya dari total 39 kecamatan, yakni Kecamatan Bojonggambir, Taraju, Sodonghilir, dan Cigalontang.

Selain korban meninggal, kerusakan bangunan yang menonjol di Kabupaten Tasikmalaya adalah Masjid Manonjaya. Masjid yang sudah berdiri sejak 1873 dan menjadi bagian dari sejarah perjalanan Kerajaan Sukapura rusak di bagian depan. Tembok dan atap bagian depan masjid runtuh.

Adapun di Kota Tasikmalaya kerusakan fisik akibat gempa merata di semua kecamatan. Bangunan pemerintah yang rusak berat ad alah balai Kota Tasikmalaya dan Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya. Langit-langit Balai Kota Tasikmalaya di beberapa bagian ambruk, tembok bangunannya retak-retak, gentingnya pun pecah.

Di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, puluhan pasien terpaksa dievakuasi darurat ke halaman markas Kodim 0612 Tasikmalaya yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit.

Berdasarkan data Humas Pemerintah Kota Tasikmalaya, 45 orang warga terluka dan dirawat di puskesmas dan rumah sakit.

Menurut salah seorang perawat, Taufik Abdulah, belum ada pemberitahuan sampai kapan pasien ditempatkan di halaman markas Kodim. Sebabnya, beberapa bagian bangunan rumah sakit pun rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com