JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga calon wakil presiden dalam Pilpres 2009, Prabowo Subianto, mengucapkan selamat kepada pasangan terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, yang telah ditetapkan KPU hari ini, Selasa (18/8).
"Saya sebagai Ketua Dewan Pembina dan atas nama keluarga besar Gerindra dengan dukungan penuh semua pimpinan Partai Gerindra mengucapkan selamat kepada Jenderal TNI Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof Dr Boediono," katanya saat jumpa pers di DPP Gerindra di Jakarta.
Hadir dalam jumpa pers tersebut, Ketua Umum Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon, dan anggota tim advokasi pasangan Megawati-Prabowo, Mahendradata.
Keluarga besar Gerindra, kata Prabowo, juga berdoa agar pasangan terpilih itu diberi petunjuk, bimbingan, dan lindungan dari Yang Maha Kuasa untuk mengemban tugas lima tahun ke depan.
"Ucapan selamat dituangkan dalam surat yang akan disampaikan kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sore ini," katanya.
Ketika ditanya, mengapa tidak ada satu orang pun anggota Partai Gerindra yang hadir dalam penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU pagi tadi, Prabowo menyatakan tidak menerima undangan penetapan tersebut. "Hanya administrasi saja. Kami tidak terima undangan," katanya.
Mantan Danjen Kopassus itu membantah ketika ditanya, apakah ucapan selamat tersebut merupakan sinyal bahwa pihak Gerindra akan merapat ke pemerintah dalam pemerintahan mendatang. Menurutnya, partai berlambang burung Garuda tersebut hanya ingin membangun budaya politik yang santun.
Konsisten
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan bahwa partainya tetap akan konsisten memperjuangkan nilai-nilai yang sudah diembuskan saat kampanye. Salah satunya adalah ekonomi kerakyatan, dan akan mendukung kebijakan pemerintah yang memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Kita akan dukung keputusan tersebut. Mana kala ada kebijakan yang menurut kami tidak mendukung kepentingan rakyat, akan kita kritisi. Check and balances kita jalankan," ungkapnya.
Ia menolak berkomentar ketika ditanya, apakah partainya akan menerima tawaran posisi menteri oleh Presiden pada pemerintahan mendatang yang menurutnya terlalu dini untuk dibicarakan. "Kita belum terima tawaran, masa harus dikomentar. Pada saatnya akan dibahas," katanya.
Gugatan pidana
Menanggapi pertanyaan, apakah pihaknya akan melayangkan gugatan pidana terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan KPU terhadap penyelenggaraan pilpres, Prabowo menjawab, tim hukum akan menindaklanjuti pelanggaran tersebut.
"Kalau ada hal-hal yang menurut kami sebagai pembelajaran kepada bangsa dan negara, bisa ditindaklanjuti perdata maupun pidana," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.