Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Waspadai Teroris Melintasi Perbatasan

Kompas.com - 23/07/2009, 16:54 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com — Batalyon Infanteri 611/Awang Long disiagakan untuk diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur pada Agustus 2009.

Sebanyak 650 personel Angkatan Darat dari kesatuan tersebut segera menggantikan Batalyon Infanteri 613/Raja Alam yang bertugas menjaga perbatasan setahun ini.

"Jangan sampai ada kekuatan negara mana pun yang masuk dan mengganggu kedaulatan," kata Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Supiadin Adi Saputra saat membacakan amanat Panglima TNI dalam apel kesiagaan di Markas Komando Batalyon Infanteri (Yonif) 611/Awang Long (AWL) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (23/7).

Supiadin mengatakan, Panglima TNI juga memerintahkan kepada pasukan di perbatasan agar jangan sampai ada patok atau penanda perbatasan yang bergeser.

Terkait dengan aksi bom di Jakarta, Supiadin berkata, "Kami juga bebankan tugas pengawasan pelintas batas karena mungkin saja perbatasan dipakai teroris untuk melintas," kata mantan Panglima Komando Daerah Militer I/Iskandar Muda itu.

Supiadin menambahkan, terkait dengan pengawasan itu, salah seorang anggota jaringan pelaku teror bom Bali, yakni Ali Imron, ditangkap di Kaltim pada Januari 2003. Terpidana seumur hidup itu hendak melarikan diri ke Malaysia lewat perbatasan Kaltim.

Yonif 611/AWL bakal ditempatkan di 25 pos di sepanjang 1.038 kilometer garis perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltim. Pos-pos itu tersebar di Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Kutai Barat yang berbatasan dengan Negara Bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur. "Masing-masing pos diisi 15-20 personel," kata Supiadin.

Supiadin mengatakan, pasukan perbatasan dibekali persenjataan, perbekalan, peralatan, dan perlengkapan tempur yang amat lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com