Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Golkar Jabar Ngaku Gembosi Suara Partai

Kompas.com - 14/07/2009, 20:26 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Harian Eksponen 66 Kota Bandung Thomas Sitepu mengaku telah menggembosi suara Partai Golkar di Jawa Barat dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009. Tindakan itu dilakukan karena kecewa dengan mekanisme pemilihan calon presiden dari Partai Golkar yang tidak melalui konvensi dan dinilai tidak demokratis.

Hal itu dikatakannya saat berkunjung dan menggelar jumpa pers di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jabar, Selasa (14/7) di Bandung.

Thomas yang datang dengan tiga rekannya berniat menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jabar Uu Rukmana terkait kekalahan Golkar dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden. Namun, pertemuan yang dijadwalkan pukul 11.00 itu batal dilakukan karena sampai dengan waktu yang dijanjikan, UU belum juga tiba.

Mekanisme internal Golkar tidak demokratis dengan meniadakan konvensi capres. Akhirnya yang maju Jusuf Kalla. Padahal, ada survei internal Golkar di daerah yang menyebutkan calon-calon lain, seperti Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Akbar Tandjung, dan Yuddy Chrisnandi, kata Thomas yang mengaku sebagai instruktur kader Golkar Jabar dan juga pengurus Yayasan Pembangunan Pemuda Indonesia (YPPI) Bandung.

Thomas mengaku justru berkampanye untuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. "Saat berkampanye, saya mengenakan atribut berupa kaus Golkar," katanya lagi.

Ketika ditanyakan kenapa ia justru beralih ke pasangan lain dan tidak menjadi golput karena kekecewaan tersebut, Thomas mengatakan bahwa golput bukan pilihan bijaksana. SBY juga dinilainya memiliki reputasi cukup baik karena antikorupsi.

Terkait kekalahan dalam pilpres dan pemilu legislatif, Thomas menuntut pimpinan Golkar dari tingkat pusat hingga daerah agar mundur. Ia menginginkan pimpinan Golkar agar mempercepat musyawarah nasional untuk menunjuk pengurus sementara (caretaker). "Jika kegagalan sudah diakui, maka lebih baik segera mundur," ujarnya.

Dimintai tanggapan terkait pengakuan Thomas, UU membantah Thomas adalah pengurus Golkar Jabar. Siapapun bisa mengatasnamakan kader Golkar dan berulah dengan mengaku telah menggembosi internal Golkar. Namun, mereka itu bukan siapa-siapa. Mereka tidak turut berjuang saat pemilu legislatif dan pilpres, kata UU di kantornya.

Pengajuan Kalla sebagai capres pun dinilai UU telah demokratis dan mendapatkan dukungan dari 33 DPD Partai Golkar se-Indonesia.

Meski demikian, Uu tidak menutup kemungkinan adanya penggembosan suara. Namun, kebenaran hal itu masih harus dibuktikan terlebih dulu, ujarnya.

Golkar Jabar juga sedang menyelidiki kemungkinan kecurangan dalam pilpres. Misalnya, surat suara yang telah dicontreng sebelum diberikan kepada pemilih.

Uu meminta semua kader Golkar, terutama pengurus di daerah, agar tidak saling menyalahkan atas hasil pilpres. Semuanya akan dipertanggungjawabkan dalam musyawarah daerah dan munas, katanya. Golkar Jabar tetap pada pendirian awal untuk menolak munaslub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com