Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Bantah Prabowo Berkewarganegaraan Ganda

Kompas.com - 15/06/2009, 21:12 WIB

Rachland bahkan menyebutkan, informasi itu terekam dalam sejumlah pemberitaan media massa saat itu termasuk Kompas. Dalam pemberitaan Kompas, Selasa, 22 Desember 1998, yang mengutip koran lokal, Al-Ra'i, disebutkan adanya Dekrit Raja Kerajaan Jordania bagi Prabowo berisi penganugerahan status kewarganegaraan. Bahkan kemudian di Kompas juga, mantan Hakim Agung Adi Andojo dalam artikelnya menyebut pemberian kewarganegaraan seperti itu melanggar aturan kita. "Seharusnya Prabowo menyatakan jika dia memang menolak penganugerahan tersebut," ujar Rachland.

Sayangnya, tambah Rachland, Prabowo tidak pernah memberi pernyataan atau penjelasan soal apakah dia menerima atau menolak anugerah kewarganegaraan dari Kerajaan Jordania tersebut di media massa mana pun termasuk di Kompas. Padahal, sebagai cawapres dia sekarang wajib menjelaskan masalah itu.

Lebih lanjut Rachland mempersilakan saja jika memang ada langkah hukum atau gugatan terhadap dirinya. Menurutnya, konstitusi secara jelas mengatur baik capres maupun cawapres harus WNI. Dia menolak pernyataannya dinilai kampanye hitam.

Dalam penelusuran Kompas, pada pemberitaan Selasa, 5 Januari 1999, diwartakan, pihak Departemen Luar Negeri Indonesia telah mengajukan pertanyaan dan menunggu jawaban resmi melalui pihak Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania, terkait pemberian anugerah kewarganegaraan terhadap Prabowo.

Sedangkan dalam pemberitaan Kompas, Jumat, 8 Januari 1999, Menteri Luar Negeri RI saat itu, Ali Alatas, menyebutkan, pemberitaan media di Jordania, Al-Ra'i, tidak didasari fakta menyusul pernyataan resmi Kerajaan Jordania yang mengaku tidak menemukan registrasi status kewarganegaraan Jordania kepada Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com