Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SSS: Dukungan pada SBY-Boediono Turun

Kompas.com - 13/06/2009, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski tetap berada pada peringkat pertama, dukungan untuk pasangan capres cawapres SBY-Boediono menurun.

Demikian hasil survei Sugeng Sarjadi Syndicate (SSS) tanggal 5-9 Juni 2009. Sekitar 52,5 persen responden mengaku akan mendukung pasangan SBY-Boediono jika pilpres diadakan pada hari survei dilakukan.

Sementara itu, pasangan Megawati-Prabowo hanya memperoleh 24,4 persen dukungan dan pasangan JK-Wiranto sebesar 20,2 persen. Responden yang tidak menjawab hanya sekitar 2,9 persen.

Dibanding sebagian besar survei lainnya yang menunjukkan tingginya peringkat pasangan SBY-Boediono dengan dukungan di atas 60 persen, Direktur Eksekutif SSS Totok Sugiarto mengatakan bahwa survei SSS memang lain. Dukungan terhadap pasangan SBY-Boediono tampak menurun. "Hasil tersebut menunjukkan penurunan dukungan bagi SBY-Boediono," tutur Totok dalam rilis survei SSS di Hotel Four Season, Sabtu (13/6).

SSS memperkirakan sejumlah faktor yang memengaruhi penurunan dukungan terhadap pasangan bernomor urut dua ini, seperti komentar berbau SARA dari Ruhut Sitompul tentang peran masyarakat Arab, komentar SBY yang menyinggung kelompok pengusaha, dan isu neoliberalisme yang menerpa Boediono.

Bila demikian halnya, diperkirakan pasangan SBY-Boediono tidak akan menang dalam satu putaran. Pasalnya, dalam tiga minggu ke depan, apa pun bisa terjadi, apalagi dengan fenomena penurunan seperti ini. Demikian diungkapkan Totok.

Incumbent memang masih di peringkat atas. Namun, selisih dukungan dengan pasangan lain makin dekat. "Kalau kecenderungannya begini, SBY-Boediono bisa mendapat di bawah 50 persen nanti dan pilpres bisa terjadi dua putaran kalau tidak ada peristiwa-peristiwa yang terlalu berpengaruh," tandas Totok.

Berdasarkan data yang dihimpun SSS, survei Lembaga Survei Nasional (LSN) di tanggal 27 Mei 2008 menunjukkan 67,1 persen dukungan SBY-Boediono, Mega-Pro (11,8 persen) dan JK-Win (6,7 persen).

Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI Syaiful Mudjani) di tanggal 4 Juni 2009 menunjukkan dukungan untuk SBY-Boediono (71 persen), Mega-Pro (16,4 persen) dan JK-Win (6 persen).

Hasil survei kedua LSN di tanggal 9 Juni 2009 menunjukkan dukungan untuk SBY-Boediono (62,5 persen), Mega-Pro (14,2 persen) dan JK-Win (11,4 persen).

Hasil survei Reform Institute di tanggal 10 Juni 2009 menunjukkan dukungan untuk SBY-Boediono (62,92 persen), Mega-Pro (16,99 persen), dan JK-Win (11,31 persen).

Yang terakhir, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) di tanggal 12 Juni 2009 menunjukkan dukungan untuk SBY-Boediono (63,1 persen), Mega-Pro (16,4 persen) dan JK-Win (5,9 persen).

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com