Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Soekarno, Mata Air Inspirasi Kebebasan

Kompas.com - 06/06/2009, 07:35 WIB

Oleh Irwan Arfa

Di suatu pagi, 64 tahun lalu, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tokok-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia berkumpul. Lalu, sekitar pukul 10.00 WIB, semua tokoh pergerakan itu berdiri di teras rumah.

Sang tokoh sentral pergerakan, yang kala itu memakai busana  putih-putih dan memakai peci maju ke depan menghampiri pengeras suara.

Dengan suaranya yang khas, ia membacakan proklamasi sebagai tanda kebebasan dan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh utama yang membacakan proklamasi itu, kelak akan menjadi presiden Indonesia pertama.
    Itulah Soekarno.

Soekarno, yang kelak sering dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur pada 6 Juni 1901.

Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo yang berprofesi sebagai seorang guru di Surabaya, Jatim. Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari Buleleng, Bali.

Disebutkan, banyak hal-hal aneh terjadi yang dianggap mengandung bermacam unsur pertanda pada waktu kelahiran Soekarno, misalnya, meletusnya Gunung Kelud yang berada di sekitar wilayah Kediri, Jatim.

Sekitar tahun 1914, Soekarno lulus Sekolah Dasar Bumi Putera di Mojokerto yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Dasar Belanda dan mengantungi ijazah calon pegawai negeri rendahan.

Setelah itu, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke HBS (Hoogere Burger School) yang menjadi tempat awal penggemblengan jiwa nasionalismenya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com