Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Bertolak ke Malaysia untuk Ambalat

Kompas.com - 05/06/2009, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak lima orang anggota Komisi I DPR RI akan bertolak ke Malaysia pada hari Senin (8/6) pekan depan untuk melakukan pembicaraan guna penyelesaian permasalahan perbatasan, khususnya di perairan Ambalat, Kalimantan Timur.

Mereka yang akan berangkat adalah Yusron Ihza Mahendra (PBB), Happy Bone Zulkarnaen (Golkar), Andreas Pareira (PDI Perjuangan), Sidqi Wahab (Demokrat), dan Joko Susilo (PAN).

Yusron Ihza Mahendra yang akan memimpin delegasi mengatakan, keberangkatan ke Malaysia merupakan inisiatif dewan, bukan permintaan Presiden. Di Malaysia, mereka akan melakukan pertemuan dengan parlemen, menteri pertahanan, menteri luar negeri, dan dijadwalkan akan bertemu PM Malaysia.

"Masalah Ambalat sangat penting, bukan hanya wilayah negara tapi harga diri. Maka, kami menganggap perlu pelibatan DPR," ujar Yusron, sebelum mengisi diskusi mengenai Ambalat, di Jakarta Media Centre, Jakarta, Jumat (5/6).

Kunjungan kali ini, menurutnya, untuk menegaskan kepada Malaysia bahwa Ambalat masuk dalam wilayah Indonesia. "Kita ingin mengklarifikasi dan mengonfirmasi tentang manuver-manuver yang terjadi, baik oleh pihak Malaysia dan pihak lain, kenapa ada pelanggaran seperti itu. Kalau mereka klaim Ambalat, kita clear-kan," ujar Yusron.

Ia mengatakan, tak ada kecaman yang akan disampaikan dalam pertemuan tiga hari di Malaysia. Sebelumnya, tim yang akan berangkat dijadwalkan menemui Presiden SBY pada hari Sabtu (6/6) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com