Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 10 Persen Pasar Tradisonal Layak

Kompas.com - 28/05/2009, 22:09 WIB

 

 

BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat Dadang Suganda mengatakan, dari total 720 pasar tradisonal yang ada di provinsi ini, hanya 10 persen yang dalam kondisi baik. Itupun hanya dalam arti tidak becek, tidak bau, memiliki fasilitas parkir, serta fasilitas umum MCK. 

"Pasar yang seperti itu jumlahnya hanya sekitar 70," katanya, Kamis (28/5) di Bandung.

Akibatnya, omzet pedagang pasar tradisisonal di Jawa Barat diperkirakan menyusut sekitar 30 persen per tahun. Penurunan pendapatan tersebut lebih disebabkan kondisi pasar yang tidak memadai sehingga kian ditinggalkan konsumen.

Kebijakan pemerintah membatalkan rencana revitalisasi pasar tradisional, lanjut dia, cukup memukul pedagang tradisional. Sebelumnya, pedagang sangat berharap tempat usaha mereka bisa diperbaiki yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan.

Dia menegaskan, pembatalan revitalisasi itu menunjukan perhatian pemerintah ke pasar tradisional yang belum sepenuh hati. Kemungkinan lain, ada campur tangan dari pihak swasta yang tidak menghendaki penataan pasar tradisional karena mengganggu usaha mereka.

Berdasarkan penelitian APPSI, revitalisasi seluruh pasar tradisional di Jabar membutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun. Rinciannya, untuk pasar yang berisi di bawah 400 unit kios, setidaknya dibutuhkan Rp 700 juta-Rp 1 milyar. pasar yang berisi 400-700 kios, butuh dana sekitar Rp 2 miliar. Pasar yang berisi lebih darikios, dibutuhkan Rp 5 miliar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Agung Suryamal Sutisno menuturkan, pihaknya sangat menyesalkan keputusan pemerintah yang memutuskan membatalkan program revitalisasi pasar.

Pembenahan pasar tradisional dinilai mampu menimbulkan efek berantai bagi seluruh lapisan masyarakat. Dia menambahkan, program tersebut juga merupakan kebijakan strategis karena menyangkut kelangsungan usaha sekitar lima juta pedagang tradisonal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com