MAGETAN, KOMPAS.com- Satu lagi korban tewas jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Desa Geplak, Kecamatan karas, Kabupaten Magetan, Jatim, Rabu (20/5), diduga belum ditemukan.
Kepala Seksi Base Operasional Lanud Iswahyudi Magetan, Mayor Penerangan Ali Sudibyo, Jumat sore, mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan laporan terakhir yang diperoleh dari Lanud Iswahyudi yang menyebutkan bahwa masih ada satu lagi yang kurang.
"Informasinya masih ada satu yang kurang, dengan identitas awal, perempuan ibu-ibu. Namun atas nama siapa, kami sendiri belum tahu. Makanya, penyisiran masih terus kami lakukan," ujarnya.
Menurut dia, hingga kini masih ada keluarga korban yang mencari ibunya. Oleh karena itu, selain evakuasi bangkai pesawat, timnya juga masih melakukan evakuasi terhadap korban jenazah yang dimungkinkan masih ada.
Namun, karena hari telah gelap, proses evakuasi dihentikan sementara dan dilanjutkan Sabtu (23/5) besok. Proses evakuasi sendiri diakhiri sekitar pukul 18.00 WIB.
"Selain hari sudah gelap, alasan proses evakuasi dihentikan adalah cuaca di Magetan yang cenderung hujan pada sore atau malam hari," katanya. Ia menjelaskan, kendala yang dialami di lapangan masih sama seperti sebelumnya, yakni keterbatasan persediaan alat berat. Selama ini alat yang digunakan oleh tim evakuasi adalah satu backhoe atau alat berat dan traktor.
"Kami juga terkendala dengan jumlah alat pemotong yang terbatas. Padahal, Anda tahu sendiri, tubuh pesawat Hercules sangat besar. Sehingga kami merasa kesulitan dengan jumlah alat pemotong yang terbatas," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya menargetkan proses evakuasi puing-puing pesawat akan selesai dilakukan dalam tiga hari ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.