Kwik: Masyarakat Perlu Miliki Modal

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Kwik Kian Gie mengatakan Indonesia membutuhkan sistem perekonomian yang menjamin masyarakat luas dapat memiliki modal dengan tujuan menjamin laba. Mekanisme pembentukannya diserahkan kepada mekanisme pasar. "Akan tetapi modalnya harus dibuat sebagai refungsi sosial dengan aturan dan pengaturan," tutur Kwik usai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (22/5).

Sistem ini kemudian ditopang oleh instrumen yang solid berupa mazhab, social security system, UU antimonopoli dan UU perlindungan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Merujuk pada sistem perekonomian yang berlaku sekarang, Kwik merekomendasikan perubahan di semua sektor, termasuk kontrak bagi hasil dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sementara itu, pengamat ekonomi Hendri Saparini dari Econit menyatakan sebagian besar negara berkembang terhambat pertumbuhannya karena sebagian besar negara ini dipaksa mengadopsi sistem ekonomi neoliberal melalui pemberian utang. "Pemberian utang kan dengan syarat-syarat liberalisasi, harus mencabut subsidi BBM, listrik dan sebagainya," tutur Hendri.