Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Gus Dur Lagi, PKB Muhaimin Tumpengan

Kompas.com - 19/05/2009, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar menggelar syukuran setelah kembali mengalahkan Gus Dur di pengadilan. Syukuran yang digelar di kantor DPP PKB di Jalan Sukabumi, Jakarta, Selasa (19/5), ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Ketua Umum PKB Nursyahbani Katjasungkana.

"Kami bersyukur atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (18/5) kemarin, yang telah menuntaskan keutuhan Muktamar PKB Ancol," kata Nursyahbani. Putusan PN Jakarta Pusat yang menolak gugatan Gus Dur terkait pengajuan calon anggota legislatif oleh PKB hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) Ancol, kata Nursyahbani, semakin mengukuhkan kepemimpinan Muhaimin Iskandar selaku ketua umum dan Lukman Edy sebagai sekretaris jenderal.

Wakil Sekjen PKB M Hanif Dhakiri menambahkan, dengan kemenangan itu, maka mulai sekarang tidak ada lagi kontroversi menyangkut eksistensi PKB. "Tidak ada lagi dikotomi, tidak ada lagi kubu-kubuan. PKB hanya satu di bawah kepemimpinan Muhaimin dan Lukman Edy," tandas Hanif.

Dikatakannya, PKB telah berhasil melewati periode kritis. PKB tetap eksis di tengah gempuran dan cobaan politik yang bertubi-tubi. "Kita percaya bahwa ke depan PKB adalah partai harapan warga bangsa," katanya.

Ditanya bagaimana jika Gus Dur dan pendukungnya tetap menyatakan diri sebagai pengurus PKB, Hanif mengatakan tidak masalah. "Kalau sekadar mengaku-ngaku boleh saja. Semakin banyak yang mengaku PKB kan tambah bagus," katanya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com