Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Cinta kepada Sepeda Ontel

Kompas.com - 02/05/2009, 04:09 WIB

Sepeda ontel atau di beberapa daerah disebut sepeda kumbang masih populer hingga saat ini meskipun sepeda tersebut diproduksi puluhan tahun lalu. Penggemar sepeda ontel di Palembang juga cukup banyak dan rajin mengadakan kegiatan atau sekadar kumpul-kumpul.

Menurut Ketua Sepeda Onthel Pertamina (SOP) Suyadi (52), Jumat (1/5), Palembang menyimpan banyak sepeda ontel karena sejak lama sepeda digunakan sebagai sarana transportasi karyawan Pertamina.

Menurut dia, sebagian besar sepeda ontel yang digunakan karyawan Pertamina adalah produksi sebelum tahun 1957. Berbagai merek sepeda ontel buatan Inggris, Jerman, Belanda, maupun India, seperti Gazelle, Hortog, Raleigh, Hercules, Mister, Humber, Rambler, dan Phillips, masih dapat ditemui.

”Total ada lebih dari 13 merek sepeda ontel di Palembang. Merek Gazelle adalah yang paling eksklusif. Dulu sepeda Gazelle hanya digunakan karyawan setingkat manajer,” kata Suyadi.

Ia menuturkan, hobi mengoleksi sepeda ontel baru secara serius dilakoninya awal 2009. Namun, Suyadi berhasil mendapatkan 38 sepeda ontel.

Ia mengungkapkan, sepeda- sepeda ontel itu diperolehnya dengan cara membeli maupun barter. Harganya bervariasi mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 1,5 juta. Namun, biasanya Suyadi memperoleh sepeda ontel itu dalam kondisi kurang terawat sehingga harus diperbaiki.

Sepeda santai

Donny Soeswoyo (52) juga salah satu penggemar sepeda ontel mengatakan, bagi orang yang sudah berusia lanjut lebih cocok mengendarai sepeda ontel. Alasannya, sepeda ontel membuat pengendaranya duduk tegak, sedangkan sepeda model baru membuat punggung membungkuk.

Menurut dia, sepeda ontel juga ringan digenjot dan cocok dikendarai pelan-pelan sambil bersantai. Harganya juga relatif murah. ”Sepeda model mountain bike hanya cocok untuk anak muda,” katanya.

Donny menambahkan, sulit menemukan ontel dalam kondisi masih baik. Penggemar ontel harus mencari bagian sepeda satu per satu lalu merangkainya. ”Yang paling penting adalah kerangka sepedanya. Kerangka itu harus masih ada mereknya,” katanya. (WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com