Menurut Ketua Sepeda Onthel Pertamina (SOP) Suyadi (52), Jumat (1/5), Palembang menyimpan banyak sepeda ontel
Menurut dia, sebagian besar sepeda ontel yang digunakan karyawan Pertamina adalah produksi sebelum tahun 1957. Berbagai merek sepeda ontel buatan Inggris, Jerman, Belanda, maupun India, seperti
”Total ada lebih dari 13 merek sepeda ontel di Palembang. Merek Gazelle adalah yang paling eksklusif. Dulu sepeda Gazelle hanya digunakan karyawan setingkat manajer,” kata Suyadi.
Ia menuturkan, hobi mengoleksi sepeda ontel baru secara serius dilakoninya awal 2009. Namun, Suyadi berhasil mendapatkan 38 sepeda ontel.
Ia mengungkapkan, sepeda- sepeda ontel itu diperolehnya dengan cara membeli maupun barter. Harganya bervariasi mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 1,5 juta. Namun, biasanya Suyadi memperoleh sepeda ontel itu dalam kondisi kurang terawat sehingga harus diperbaiki.
Donny Soeswoyo (52) juga salah satu penggemar sepeda ontel mengatakan, bagi orang yang sudah berusia lanjut lebih cocok mengendarai sepeda ontel. Alasannya, sepeda ontel membuat pengendaranya duduk tegak, sedangkan sepeda model baru membuat punggung membungkuk.
Menurut dia, sepeda ontel juga ringan digenjot dan cocok dikendarai pelan-pelan sambil bersantai. Harganya juga relatif murah. ”Sepeda model mountain bike hanya cocok untuk anak muda,” katanya.
Donny menambahkan, sulit menemukan ontel dalam kondisi masih baik. Penggemar ontel harus mencari bagian sepeda satu per satu lalu merangkainya. ”Yang paling penting adalah kerangka sepedanya. Kerangka itu harus masih ada mereknya,” katanya.