Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi PDI-P dengan Hanura dan Gerindra Ditentang

Kompas.com - 30/04/2009, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kembali ditagih komitmennya dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Oleh karena itu, rencana PDI-P dengan sejumlah partai yang tokohnya diduga kuat terlibat pelanggaran HAM, seperti Gerindra dan Hanura, mendapat tentangan.

Istri Munir, Suciwati, mendatangi Kantor DPP PDI-P di kawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan, Kamis (30/4). Kedatangan Suci bersama sejumlah aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan keluarga korban pelanggaran HAM tahun 1965, penculikan 1997/1998 serta kasus Trisakti ini diterima langsung oleh Sekjen PDI-P Pramono Anung.

"Kita berharap mereka tetap konsisten sehingga ketika menentukan berkoalisi dengan siapa akan memperhatikan banyak soal penegakan HAM," tutur Suci seusai bertemu dengan Pramono.

Menurut Suci, PDI-P cukup cerdas untuk mengetahui siapa tokoh-tokoh yang dimaksud. Suci juga mengatakan, seorang keluarga korban bahkan dengan terus terang telah menyebutkan nama Prabowo dan Wiranto di hadapan Pramono.

Terkait tanggapan Pramono, Suci mengatakan cukup puas meski tetap akan memantau keberanian partai berlambang kepala banteng itu untuk merealisasikan janjinya. Jawaban Pramono yang menyatakan bahwa PDI-P sendiri belum menetapkan koalisi menjadi harapan dan janji yang dipegang oleh Kontras.

Suci memastikan permintaan ini tidak hanya akan dilakukan Kontras kepada PDI-P. Kontras akan melakukan roadshow HAM kepada partai besar lainnya yang lolos syarat parliamentary threshold, kecuali Gerindra dan Hanura.

Sementara itu, kuasa hukum Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum), Choirul Anam, sebelumnya mengatakan, partai-partai yang berlaga sekarang harus membangun etika politik yang tidak bertentangan dengan penegakan HAM.

"Orang-orang yang secara hukum dulunya memiliki kasus pelanggaran hukum terutama HAM kami minta diselesaikan dulu kasusnya sebelum ngomong politik lebih jauh," ujar Choirul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com