Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Dapat Dukungan Moral dari Habibie

Kompas.com - 21/04/2009, 10:29 WIB

Jakarta, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/4). Presiden mengaku mendapat dukungan moral dari Habibie untuk mengelola masalah pemerintahan dan kenegaraan.

”Pak Habibie berkunjung kembali ke kantor saya dan sesungguhnya beliau relatif sering datang. Sebagai mantan Presiden beliau selalu memberi support kepada saya untuk mengelola masalah pembangunan, kenegaraan dengan sebaik-baiknya. Saya rasakan betul, itu moral support seperti itu,” ujar Presiden di teras Kantor Presiden seusai mengantar Habibie meninggalkan Istana.

Di antara semua mantan Presiden, Habibie adalah yang paling sering datang ke Istana dan bertemu Presiden Yudhoyono. Menurut catatan Kompas, pertemuan kemarin merupakan pertemuan kelima di Kantor Presiden. Pertemuan terakhir terjadi 11 Februari 2009.

Keakraban keduanya juga terpancar dalam pertemuan itu. Saat datang dengan sedan Mercedes Benz tua bernomor polisi B 521 RI, Presiden menyambut di teras Kantor Presiden. Seperti biasa, keduanya beradu pipi kiri dan kanan sambil mengucap salam.

Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Saat pulang pun keakraban seperti ini juga diperlihatkan.

Selain memberikan dukungan moral untuk pengelolaan pembangunan dan pemerintahan, Habibie juga memberi dorongan agar semua proses pemilu berlangsung baik. Saat pertemuan terakhir Habibie juga datang memberikan apresiasi atas kemajuan Indonesia saat ini.

”Ini bukan endorsement. Beliau tidak datang memberikan endorsement. Beliau berharap semua permasalahan bisa dikelola dengan baik dan justru beliau mengingatkan pentingnya semacam GBHN, seperti pada era Presiden Soeharto,” ujar Presiden.

Kepada Habibie, Presiden menyampaikan bahwa menurut undang-undang, Indonesia saat ini memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah (RPJPM) 2025. RPJPM itu wajib dirujuk calon presiden dan calon wakil presiden dalam menyusun visi, misi, dan program aksi.

”Beliau menyampaikan itu (visi, misi, dan program aksi) harus resalistis sesuai dengan perkembangan situasi sekarang ini sehingga semuanya achievable dan itu betul-betul, menurut saya, segaris dengan yang kami pikirkan,” ujar Presiden.

Habibie datang saat Yudhoyono telah menyatakan diri akan maju kembali sebagai calon presiden dan tengah mencari calon wakil presiden.

Lima kriteria calon wapres telah dikemukakannya untuk menetapkan pilihan, yaitu memiliki integritas, memiliki kapasitas dan kapabilitas, memiliki loyalitas yang penuh kepada pemerintah, memiliki akseptabilitas, serta dapat meningkatkan kekokohan dan efektivitas koalisi.  (INU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com