Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Baru Menjual Sepatu

Kompas.com - 24/03/2009, 13:32 WIB

Di websitenya itulah Arini mengunggah foto-foto produk sepatu yang dijual rata-rata Rp 135 ribu. "Calon pembeli tinggal memilih model, warna, dan ukuran sepatu. Saya tidak melayani permintaan yang tidak sesuai dengan contoh. Dalam satu-dua minggu, barang sudah jadi dan siap kirim," tutur alumnus Fakultas Keguruan Sastra Inggris Atmajaya, Jakarta.

Memang, jika melongok websitenya beragam foto sepatu dengan warna-warni menarik terpampang disitu. Diakui Arini, pemilihan model dan warna sepatunya memang serba simpel dan cerah karena ia memang membidik pasar pelajar dan ibu-ibu muda. "Belum lagi kelebihan produk saya berupa tambahan busa empuk di dalam sepatu yang membuat si pemakai lebih nyaman. Jadi memudahkan aktivitas," tuturnya.

Agar bertahan dari terpaan krisis, banyak trik dilakukan Arini. Salah satunya, menggunakan fasilitas blog temannya. "Saya punya seorang teman yang membuatkan logo produk saya. Tiap bulan saya kirimi dia sepatu baru. Dia lalu memakai sepatu itu dan fotonya dipasang di blognya.

Nah, dari situ pembaca blognya bertanya, kemudian memesan sepatu pada saya," ujar Arini yang juga membuka distro sepatu dan kaos bersama suaminya di Kemanggisan Raya, Jakarta Barat. Kini, produk Wonder Shoe sudah dikenal dan dipesan orang sampai ke Malaysia dan Singapura.

Motif Tidak Pasaran

Cerita berjualan lewat web juga datang dari Sintia (24). Perempuan muda ini memasarkan produk sandal untuk kaum muda bermerek Eighteen. "Sejak jualan lewat website gratisan, order jadi banyak," kata Sintia yang berbisnis sejak masih kuliah Unpar, Bandung.

Dalam menjalankan usahanya Sintia bekerja sama dengan seorang teman. Sintia kebagian mendesain, sementara pembuatannya diserahkan ke Tirsa yang memiliki workshop sepatu di kawasan Pasirpogor, Bandung. Bedanya dengan produk buatan Arini, "Calon pembeli boleh memesan warna produk yang beda dengan yang saya tampilkan di web."

Setelah usahanya berjalan mulus, Sintia membuat katalog, "Bagi yang berminat menjual produk saya, boleh menjadi reseller." Dengan begitu, kerja Sintia praktis lebih enteng. "Sekarang saya punya beberapa reseller di beberapa kota. Di Jakarta saja, paling tidak ada enam reseller. Per hari, reseller bisa mendatangkan order 6 pasang sandal."

Apa lagi trik Sintia untuk melanggengkan bisnisnya? "Banyak anak muda mendesain sepatu sesuai keinginan. Ada juga yang untuk dijual lagi. Saya sekadar mewujudkan keinginan mereka. Saya memang selalu mencari bahan yang enggak umum atau pasaran, baik motif dan warnanya. Mungkin itulah yang membuat anak-anak muda suka memesan produk ke saya. Selain unik, sepatu bikinan saya juga awet. Ibarat orang makan, sampai kenyang dikenakan, sepatunya belum rusak. Padahal, harganya murah, lho," urainya berpromosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com