JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Presiden Partai Gerindra hanya membalas dengan senyum sumringah saat ditanya partainya paling besar memiliki dana kampanye. Prabowo kemudian menjawab pertanyaan itu dengan diplomatis, menyatakan bahwa hal itu wajar karena Partai Gerindra kini sudah memiliki anggota yang jumlahnya mencapai jutaan. Prabowo juga tak memungkiri kalau dirinya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa penculikan para aktivis tahun 1998.
"Masak Anda mau tahu semua persis, ha-ha. Yang jelas, ada pertanggungjawabannyalah. Kami kan anggotanya sebesar 12 juta. Ada juga dari banyak pihak dan dukungan terus mengalir, ada yang bantu sedikit, ada yang bantu lumayan. Itu namanya perjuangan politik, kami dalam demokrasi liberal ini mahal," kata Prabowo saat dimintai komentarnya seusai acara bincang-bincang bersama Prabowo di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (10/3).
Ditanya, siapa penyumbang paling besar? "Saya nggak menguasai persislah. Yang jelas, nomor rekeningnya resmi kok," jawab Prabowo.
Dengan gaya bicara yang lugas, Prabowo menyatakan tidak takut adanya gerakan black campaign atas dirinya terkait dengan kasus penculikan aktivis tahun 1998. Ia pun seakan memaklumi, tidak ada media yang kemudian menulis hal yang baik tentang dirinya yang dikaitkan dengan kasus penculikan para aktivis ketika itu.
"Kalau ada yang mau menggembosi, menjegal Prabowo silakan saja. Saya cari di Google (situs internet), yang saya dapat hanya tiga tulisan yang membela. Sisanya, sekitar 42.000 tulisan tidak. Bagi saya, itu namanya politik, silakan saja," katanya.
"Sampai sekarang ini, kasus 1998 terus dibicarakan. Tapi, saya kan masih seperti yang dulu dan saya tidak akan tuntut balik, rakyat juga tidak sebodoh apa yang dipikirkan. Toh, katanya saya menculik. Ini lho orangnya, ada di depan saya," kata Prabowo lagi yang kemudian menunjuk Haryanto Taslam yang duduk di deret bangku paling depan. Kini, Haryanto Taslam, biasa disapa Hartas, ditunjuk sebagai ketua media center Partai Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.