Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuddy Siap Mundur Jika JK Nyapres

Kompas.com - 07/03/2009, 17:47 WIB

JAKARTA,SABTU - Politisi Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengaku siap mundur dari bursa calon presiden (Capres) jika Ketua umum partai Golkar Jusuf Kalla maju sebagai capres. Asalkan majunya JK tersebut berdasarkan ketentuan dalam partainya.

Sikap tersebut sengaja dilakukan Yuddy, sebagai wujud rasa hormat dengan pimpinan partainya. Selain itu juga tidak ingin adanya sikap berseberangan yang muncul, meskipun dirinya sedang giat keliling daerah dalam rangka persiapan maju sebagai capres.   

"Kalau pak JK secara aturan di Golkar terpilih dan harus maju sebagai Capres, saya siap untuk tidak maju. Karena bagaimanapun juga, pak JK adalah pimpinan saya di Golkar. Hingga kini saya juga masih kader Golkar," katanya usai mengikuti konvensi Capres Dewan Integritas Bangsa (DIB), Sabtu (7/3).

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan tidak majunya sebagai Capres menurutnya tidak akan mengurangi niat dan semangatnya untuk bisa menjadi capres.

Menurut anggota komisi I DPR RI itu, yang dilakukan selama ini keliling daerah mengikuti konvensi Capres DIB sudah mengasah sejauh mana kemampuannya dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa.     

Meski begitu, dirinya masuk dalam 7 nama capres yang akan diusulkan Golkar untuk dilakukan survei. Apapun hasilnya, Yuddy siap menghormati keputusan partainya.

"Saya pikir tidak masalah dan tidak rugi, meskipun selama 3 bulan keliling daerah dengan DIB," cetusnya.   

Begitu juga saat disinggung, hingga saat ini DIB belum mendapatkan partai politik yang bisa mengusung capres hasil konvensi, menurut Yuddy juga tidak bermasalah. Karena yang dilakukan selama ini, dengan menggelar dialog dilebih 10 provinsi sebagai investasi politik bagi bangsa maupun masing-masing calon pemimpin.   

Karena dengan dialog secara terbuka dengan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, sangat mengasah kemampuannya untuk memberikan jawaban yang sekaligus sebagai gambaran jika benar-benar menjadi pemimpin.

"Kegiatan ini selain persiapan untuk mencari calon alternatif pemimpin, juga investasi politik yang cukup besar bagi bangsa ini. Jadi meskipun belum ada partai yang akan mengusungnya, tidak terlalu bermasalah. Karena masyarakat tahu sendiri bagaimana kemampuan yang ikut konvensi DIB ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com